Langsung ke konten utama

Rencana Alloh Selalu yang Terbaik


Kepergian sang nenek mengantarkan kami untuk berkenalan dengan sebuah tempat yang bernama Bintang Puri Widya (BPW). Perkenalan itu terjadi karena nazar kami.


Sebelum pada akhirnya menjalin keakraban dengan BPW, kami sudah berikhtiar untuk berkenalan dengan tempat lain. Namun kami tidak bisa menjalin keakraban dengan tempat2 tersebut.

Alhamdulillah...atas ijin Alloh...Zena memulai kesehariannya di BPW sejak usia 2 tahun. BPW adalah rumah kedua bagi Zena dan keluarga kedua bagi kami. Ibu guru sudah dianggap orang tua Zena dan adik bayi serta kakak TK adalah kerabat dekat Zena sekaligus teman bermain yang menyenangkan.

Saat itu, Zena tidak bersekolah melainkan bermain di sekolah. Walau banyak yang menyebutkan Zena bersekolah, saya selalu menyanggahnya karena niat saya bukan menyekolahkan Zena.


Hingga pada akhirnya, masuklah Zena ke usia Taman Kanak- Kanak yang pada akhirnya ada aktifitas lebih formal yang biasa disebut sekolah. Oke, kali ini Zena masuk TKA..tapi dia hanya bermain. Bermain sambil belajar, dimana daya tangkap dan daya ingat Zena terlatih tanpa dipaksa.

Lalu, naik kelaslah ke usia TKB. Sama saja...Zena hanya bermain. Saya dan suami sangat cocok dengan BPW karena tidak memaksakan anak belajar calistung terlalu dini. Nilai moral dan aktifitas keagamaan lebih diutamakan di BPW.

Hanya di waktu 3 bulan sebelum kelulusan, anak2 diberi tambahan materi calistung diluar jam sekolah. Hal tersebut adalah untuk mendukung persiapan masuk SD. Saya sendiri tidak memaksakan Zena untuk bisa calistung dengan lancar di usia 5 tahun. Karena saya yakin jika sudah waktunya, Zena akan bisa tanpa dipaksa.

Sampai akhirnya, Zena tidak diterima di salah satu SD pilihannya, mungkin salah satunya karena Zena belum lancar calistung. Tapi tidak apa-apa...saya yakin Alloh sudah memilihkan SD yang lebih baik...Insya Alloh...


Perjalan dari usia 2 tahun sampai dengan 6 tahun di BPW tentu saja menjadi sejarah dalam kehidupan kami.
BPW menjadi salah satu partner dalam membesarkan, membimbing, mengasuh, dan membentuk karakter Zena.

4 tahun di BPW bukanlah waktu yang singkat. Zena bergabung dengan BPW disaat belum begitu lancar berbicara, masih dalam proses toilet training, masih menjadi anak yang "egois" karena biasa di rumah tidak ada "saingan". Seiring berjalannya waktu...atas bimbingan dan kesabaran bu guru serta interaksi dengan teman2, Zena semakin pintar. Sudah bisa bicara dengan lancar, sudah tidak pipis di celana, banyak do'a dan lagu2 yang dia hapal, meminta tolong dengan sopan, mandiri, dan masih banyak lagi.


Singkat cerita...
Kemarin kami mendapat informasi kalau Zena harus hadir di sekolah barunya hari Kamis dengan mengenakan seragam, sepatu hitam dan membawa alat tulis.
Zena senang sekali....dia selalu tanya berapa hari lagi?


Babak baru akan segera dimulai..
Semoga Alloh selalu melindungi Zena dimanapun dia berada.

Terima kasih kepada guru-guru, staff, orang tua murid, dan teman-teman Zena di PG TK & Day Care Bintang Puri Widya (BPW) karena telah menjadi keluarga yang begitu kompak.

Semoga silaturahmi selalu terjaga...
Aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B