Langsung ke konten utama

Bergerak


Setiap hal di dunia ini akan bergerak. Bisa maju, mundur maupun bergeser. Saat kita sudah terlibat dalam kehidupan dunia, maka sudah seharusnya kita mengikuti gerakannya.

Kita tidak bisa hanya berdiam pada zona nyaman dan menganggap hal lain tidak berguna. Zona nyaman hanya akan membuat hidup kita berguna untuk diri sendiri. Bergeraklah selagi ada kesempatan.

Dimulai dari datangnya sebuah tanggung jawab baru, diri ini mulai bergerak. Bergerak memindahkan berbagai rencana yang sebelumnya telah disusun rapi. Bergerak menempatkan aktifitas mana yang menjadi prioritas. Bergerak menentukan langkah apa yang akan ditempuh untuk menjalankan tanggung jawab.

First thing first menjadi ramuan utama kala itu. Bukan berarti mengorbankan kehidupan yang lain, hanya saja mengatur skala prioritas. Tidak perlu diceritakan disini bahwa begitu banyak hal yang terpaksa harus mengantre pada barisan skala prioritas. Saya yakini, semua ada waktunya tanpa dipaksa. Karena hidup ini bergerak dan pergerakannya pun sudah ada yang mengatur.

Pergerakan yang saya lakukan pada akhirnya menyentuh pergerakan kawan-kawan lainnya. Mereka ikut menyusun langkah. Mereka ikut mendukung terlaksananya tanggung jawab yang saya terima. Tidak mudah menggerakan orang lain seorang diri. Tapi Alloh telah membantu pergerakan tersebut. Begitu banyak orang yang ikhlas. Begitu banyak orang yang bersemangat. Karena pergerakan yang saya lakukan bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk kepentingan yang lebih besar.

Pergerakan tidak selalu berjalan dengan mulus, ada goncangan di sana-sini. Goncangan bukanlah alasan untuk berhenti bergerak. Justru jika kita berhenti saat goncangan datang, maka pergerakan akan berhenti untuk selamanya. Goncangan memacu agar pergerakan semakin kencang dan berpikir semakin cepat.

Semakin jauh pergerakan dilalui, semakin banyak goncangan yang menyapa. Maka disitulah kesungguhan kita terus diuji. Memilih berhenti bergerak, mundur, atau terus maju?. Berhenti dan mundur bukanlah pilihan. Karena dengan kita melakukan 2 hal tersebut, maka akan banyak kekecewaan. Terutama skala prioritas yang sudah tertib mengantre beberapa bulan kebelakang.

Terus maju dan memaknai berbagai goncangan sebagai sebuah ujian. Terus maju dan berpasrah kepada Alloh atas apapun yang akan terjadi. Hingga pada akhirnya, bisa dipetik hikmah dari setiap kejadian. 

Tidak semua manusia memiliki kesamaan persepsi, tidak semua manusia dapat bekerja dengan ikhlas, tidak semua manusia dapat menerima kekalahan dengan lapang dada, tidak semua manusia dapat bertindak jujur, tidak semua manusia dapat saling membantu, tidak semua manusia bisa menempatkan masalah pribadinya secara tepat, dan tidak semua manusia dapat memahami bahwa segala sesuatu sudah diatur oleh Sang Pemilik Kehidupan.

Pergerakan dalam tanggung jawab besar ini hampir berakhir. Namun masih ada goncangan yang datang. Maka kembali akan berserah diri dengan tetap melakukan pergerakan sesuai arahan-NYA.

Terima kasih atas kepercayaannya
Terima kasih atas segala dukungan dan bantuannya.
Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Saya akan terus bergerak sampai Alloh menghentikannya. 

#catatanakhirtahun2018
#bergerak
#cikiciiiwww!!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B