NHW#7
Oleh : Sintia Catur Sutantri
Apa yang saya rasakan setelah
melihat hasil temubakat?
Melihat “Potensi Kekuatan Saya”:
- Administator
Benar....saat
pertama kali menjadi pengurus Perisai Diri Cabang Bandung, saya menjabat
kesekretariatan yang sudah pasti berkaitan dengan administrasi.Di jaman kuliah,
saya menjadi Ketua Unik Kegiatan
mahasiswa Perisai Diri UNPAD dan saya sangat dikenal tertib administrasi. Setelah lulus kuliah S1, saya bekerja di TK
sebagai staf administrasi walau latar belakang kuliah saya adalah Antropologi
Sosial...ga nyambung yaa...hehe
Lalu sekarang
bekerja di bidang administrasi sekolah, khususnya menjabat operator sekolah.
- Arranger
Benar...saya
adalah tipe pengatur dalam berbagai hal. Dalam keluarga, saya yang mengatur
masalah keuangan, jadwal keseharian anak-anak, bahkan jadwal diri saya pribadi
sehingga semua aktifitas bisa berjalan dengan teratur. Di dalam organisasi,
saya pun berusaha untuk menyusun program kerja pengurus dan memberi masukan
kepada ketua umum mengenai siapa saja yang menempati kepengurusan. Dalam bidang
melatih silat, saya berupaya untuk mengaransemen model latihan khususnya
latihan anak supaya materi dapat tersampaikan dengan baik. Kreatifitas sangat
dibutuhkan dalam “arranger” ini. Selain itu saya pun memilih partner dalam
melatih berdasarkan berbagai pertimbangan yang matang dan meyakini orang
tersebut mampu bekerja sama dengan saya dalam melatih khususnya melatih
anak-anak.
- Commander
Benar...commander
saya artikan sebagai komandan lapangan/pemimpin...hampir di setiap tempat saya
dipercaya sebagai pemimpin baik di organisasi, di tempat kerja, di kampus, dan
di setiap kepanitiaan. Saya seringkali diberi amanah untuk mendampingi dan
memantai berjalannya suatu aktifitas organisasi. Awalnya saya tidak menyadari
hal ini, namun lama-kalamaan saya merasa selalu berada di barisan paling depan
dalam memimpin atau mengarahkan orang. Ternyata, aplikasi temubakat ini semakin
menegaskan potensi saya sebagai commander.
- Educator
Benar...sejak
SD, jika ditanya apa cita-cita saya, saya selalu menjawab dengan tegas “Menjadi
Guru!!”. Ternyata cita-cita saya tercapai...walau saya tidak kuliah di bidang
pendidikan, saya tetap memiliki kesempatan untuk menjadi pengajar. Saat sedang
kulliah, saya menjadi pengajar calistung dan mengaji. Setelah lulus kuliah,
saya menjadi pengajar di bimbel. Sekarang saya mengajar renang di Taman Kanak-kanak.
Lalu saya sempat menjadi pengajar mata palajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Komputer) di SD. Sampai sekarang saya begitu senang melatih silat
anak-anak. Beberapa tempat saya melatih diantaranya TK Salman Al-Farisi, PG/TK
Rumah Bermain Padi, TK Bintang Puri Widya, SD HAS Darul Ilmi, Perisai Diri
Lodaya dan Perisai Diri Cabang Bandung. Mengajar silat bukan hanya mengajar
bela diri tapi lebih dari itu adalah tempat untuk berbagi ilmu lain diantaranya
tanggug jawab, ketertiban, saling menghargai, percaya diri dan kompetisi yang
sehat.
- Marketer
Benar...potensi
ini sudah pasti karena saya juga berjualan online. Toko saya bertema “sagalaaya
dan fokus pada jual beli peralatan dari enamel/seng. Selain perabotan enamel,
masih banyak jualan saya seperti sprei, mainan anak, pakaian, makanan dan masih
banyak lagi. Menjadi marketer adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Jika
tidak potensi parketer tidak ada, mana bisa jualan lancar hehe...
- Mediator
Benar....mediator
disini yang saya rasakan adalah menjadi penengah jika ada pihak yang
berkonflik. Saya selalu membantu meluruskan maksud dari masing-masing pihak dengan cara tabayyun satu sama ain.
Selain itu, sebagai pengurus di saya harus menjadi penyambung lidah baik dari
pengurus ke anggota maupun dari anggota ke pengurus. Jadi jika ada program pengurus saya membantu
menyampaikan kepada anggota melalui berbagai cara. Sebaliknya, jika anggota
merasa keberatan atau ada pertanyaan terkait dengan program pengurus, saya siap
menampung aspirasi dari anggota untuk disampaikan kepada pengurus. Kegiatan ini
sangatlah menyenangkan.
- Quality controler
Benar....aktifitas
saya sebagai pedagang membutuhkan kontrol yang baik terhadap barang yang akan
dijual. Saya selalu mengecek barang-barang dagangan saya satu persatu hingga
dipastikan barang dalam kondisi layak dijual. Aktifitas ini pada akhirnya
merembet ke berbagai bidang kehidupan saya baik di dalam keluarga, pekerjaan,
maupun organisasi. Saya termasuk orang yang cerewet dan idealis dalam
mempersiapkan segala hal dengan sebaik-baiknya. Hingga saya seringkali turun
tangan langsung dalam mengecek kesiapan dan kesesuaian peralatan yang akan
digunakan dalam suatu kegiatan.
Melihat “Potensi Kelemahan Saya”:
- Distributor
Benar...aktifitas
saya sebagai pedagang online shop seringkali terkendala dalam hal distribusi
barang. Hal ini salah satunya disebabkan aktifitas saya yang padat. Seringkali
saya merasa keteteran jika harus mengirim barang apalagi jika customer inginnya
COD. Jadi belakangan saya lebih banyak menggunakan jasa pengiriman online.
- Interpreter
Tidak sepenuhnya
benar...namun ada benarnya...untuk beberapa kasus saya seringkali bisa menebak
apa yang dimaksud namun beberapa kasus saya seringkali meleset
menginterpretasikan apa yang dimaksudkan
. Hingga pada akhirnya terjadi kesalahpahaman atau berburuk sangka.
- Operator
Sepertinya untuk
hal ini tidak tepat...karena pekerjaan saya sekarang ini adalah operator
DAPODIK di sekolah...bahkan saya
seringkali diminta bantuan untuk mengatasi masalah teknis dalam penggunaan
komputer...
- Selector
Ada benarnya...seringkali
saya merasa salah memilih orang dalam berpartner di sebuah kegiatan. Akibatnya sara merasa kecewa dan diakhiri
dengan pengambilalihan tugas dan dilakuakn oleh saya sendiri.
- Treasury
Tidak sepenuhnya
benar...treasury yang saya pahami adalah pengatur keuangan. Selama ini saya
menjadi treasury dalam berbagai hal seperti keuangan keluarga, keuangan bisnis,
dan keuangan organisasi. Dalam keuangan bisnis saya selalu membuat rancangan pemasukan dan
pengeluaran sehingga modal dapat terus berputar. Dalam organisasi, saya
seringkali diminta bantuan untuk menyusun RAB organisasi. Namun memang dalam mengatur keuangan keluarga saya tidak
menggunakan catatan dalam bentuk tertulis. Di awal pernikahan, saya rajin
membuat catatan keuangan. Namu lama kelamaan saya menjadi malas mencatat
pengeluaran karena begitu banyak dan menghabiskan kertas...hehe...jadi pada
akhirnya pengaturan keuangan keluarga
lebih banyak bersifat fleksibel. Jadi biasanya awal bulan saya akan mempos-poskan
keuangan untuk kebutuhan yang harus segera dipenuhi seperti membayar sekolah anak,
membayar telpon dan listrik, membayar BPJS, belanja bulanan, membeli air minum.
Selain itu keuangan hanya bersifat diamankan sehingga bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terkadang diluar rencana seperti liburan,
jajan anak, dll.
Berikut dilampirkan hasil "temubakat" saya
Kuadran Aktivitas :
Akhirnyaaaa...tugas NHW#7 bisa dikerjakan lebih cepat...berpacu dengan tugas kuliah yang banyaaaaaak...
#Cikiciiiiw!!
Komentar
Posting Komentar