Langsung ke konten utama

Pentas Seni dan Tipe Emak-emak di Sekolah



Kali ini jari saya kok ingin menuliskan tentang beberapa tipe emak-emak di sekolah ya… rasanya iseng banget sih…tapi ini sesuai realita loh….hehe…

Dimasa akhir tahun ajaran, ritual perpisahan kelas dan pentas seni seringkali dilakukan oleh setiap sekolah. Dalam kegiatan ini, peran orang tua sangatlah besar, terutama dalam menyiapkan kostum pentas seni untuk anak-anaknya…

Naaah…sebagai emak yang sudah berkecimpung di dunia kerempongan pentas seni selama 3 tahun, dimana kerjaannya mengoordinir emak-emak lain yang anaknya sekelas dengan anak saya…ditambah dengan status tenaga pendidikan yang sudah nyemplung hampir 10 tahun…maka secara tidak langsung saya pun menjadi pengamat para emak di sekolah…

Disini saya bahas beberapa tipe emak-emak di sekolah khususnya terkait dengan kerempongannya mengurus kostum pentas seni….



Oiyaa…bagi pembaca yang merasa ada dalam tipe yang dirasa “gak banget” maaf yaaa….ini mah hanya pengamatan saya saja…ga usah tersinggung…ga usah sakit hati….anggap aja tulisan hiburan...
Ini nih tipe yang saya dapat dari pengamatan saya selama hampr 10 tahun (lama amat yak…??)..
  • Emak Super Care
Tipe ini biasanya yang paling duluan heboh buat ngoordinir emak-emak lain menentukan  kostum. Dengan semangat yang membara emak tipe ini biasanya rela meluangkan waktunya untuk membantu ketersediaan alat. Terkadang sampai mengorbankan kerjaannya untuk sementara atau bahkan lupa kalau hari itu hari libur. Pokoknya semua harus beres…sampai-sampai belanja juga ditalangin dulu….
  •  Emak Super Hemat
Tipe ini biasanya yang dipikirkan nyari yang murah yaaa…Dasar pemikirannya oke punya sih…”Kan Cuma kepake bentar aja”, “Ah buat pentas doang mah sekali pake”, “Akhir tahun ini banyak pengeluaran niiih…” dll..dsb… okelah…itu ga salah….tapi kadang jadinya kostum alakadarnya…kan kasian juga sama anak-anak dan ibu guru yang udah cape-cape latihan supaya pentasnya kece…penampilan kece tanpa kostum yang kece ya jadinya kecewa…
  •  Emak Ikut Aja
Tipe ini biasanya sih males mikir…males ribet…males bantu…emak yang sibuk…Jadi kalau ditanya maunya gimana, jawabnya “Saya ikut aja deh…gimana yang lain”…Laaah…kalau yang lain juga jawabannya sama “Ikut aja” terus kostumnya kayak gimana??? Ga ada dong kostum ikut aja. Tipe ini kadang bikin jengkel  emak-emak lain yang udah berpikir keraaasss….
  • Emak Kudet
Tipe ini biasanya suka telat kalau dapet info. Di grup WA sudah diumumkan dari sebulan yang lalu…tapi seminggu sebelum hari “H” dia baru nanya…”eh kostumnya apa? Bayar berapa?” duh yaaaa….geregetaaaan deh….emak lain udah jungkir balik eh ini baru jungkir doang…
  • Emak Ga Konsisten
Tipe ini biasanya menggampangkan sesuatu…misal nih ya…koordinator sudah dengan senang hati menawarkan bantuan untuk menyiapkan kostum…tapi si emak tiba-tiba bilang “Saya mah sendiri aja ya bikinnya, “ Saya nanti belanja sendiri deh”…tapi ya…nanti setelah waktu semakin mepet…si emak tiba-tiba minta bantuan koordinator buat bikin atau melengkapi kostumnya….ga konsisten kaaaan…dan di masa ini…koordinator biasanya  udah kehilangan semangat untuk bantu….emang yang diurusin Cuma kostum doang?? Cape deeh…
  • Emak "Gampangan"
Tipe emak  ini biasanya kalau sudah mentok ga bisa ngapa-ngapain…dia suka mikir “ah saya beli jadi aja biar ga ribet”…tolong yaa..tolooong…urusan kostum ini adalah keseragaman…bukan masalah punya uang terus beli sendiri…iya kalau model nya sama…coba kalau beda…kan merusak suasana panggung…selain itu….sama aja dia ga menghargai jerih payah anak-anak dan juga ibu guru nya….
  • Emak Super Hero
Tipe emak ini biasanya membantu di saat yang tepat. Di awal-awal koordinator  bersuara biasanya dia tidak langsung menanggapi…tapi…saat koordinator  mulai lelah atau orang tua lain mulai tak peduli….dia datang bak super hero yang siap membantu menyelesaikan tugas…tanpa diminta si emak menawarkan diri dan dalam sekejap kerjaan bereeeesss….
  • Emak pengertian
Tipe emak ini biasanya siap memberi lebih pada emak lain yang bekerja lebih banyak dalam menyiapkan kostum….emak ini siap membayar lebih dari total harga yang ditentukan…sungguh..emak ini pengertian…walau lebihnya cuma bisa buat beli gorengan…itu patut disyukuriiii….


Ada di tipe mana kah emak-emak pembaca disiniii??

Sepertinya masih banyak sih ya tipe emak lain di sekolah berkaitan dengan perannya menyipakan kebutuhan pentas seni….
Tipe diatas hanya klasifikasi saya saja yang begitu nyata di depan mata…

Sekali lagi ga usah tersinggung ya….kalau memang termasuk kategori yang kurang oke…masih banyak waktu untuk memperbaiki diri….
Perbaikan itu fungsinya bukan untuk emak-emak lain lho…tapi untuk anak nya sendiri juga kawan? 
Pasti sang anak akan bangga kalau ibunya terlibat dalam menyiapkan kelengkapan kostum….selain itu sang anak akan lebih percaya diri dan ceria di atas panggung…

Pokoknya dukung terus deh aktifitas sang anak di sekolah….
Tugas emak-emak itu ga cukup antar jemput anak sekolah, ngasih bekal sekolah, bayar iurang sekolah, nanya hasil belajar di sekolah….masih ada tugas lain…yaitu mendukung berbagai aktifitasnya di sekolah salah satunya adalah menyipakan kostum pentas seni…

*H-6 menuju  pentas seni bocils



#Cikiciiiiwww!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B