Dikala pandemi, roda perekonomian berputar. Perusahaan gulung tikar, karyawan di PHK, pegawai kehilangan setengah gaji sebagai hak nya, pekerja harian kehilangan penghasilannya, serta permasalahan ekonomi lainnya.
Maka, saat ada informasi bantuan sosial dari pemerintah, semua bersuara membutuhkan. Semua berlomba-lomba untuk mendapatkan bantuan. Su'udzon merajalela, kekecewaan terhadap pemimpin tumpah ruah.
Dalam setiap postingan dari akun pemerintah, akun pemimpin daerah, atau akun media informasi lainnya, komen nya selalu saja perihal pertanyaan bagaimana bansos dari pemerintah? Hanya harapan palsu? Hanya angin lalu? Sambil diikuti oleh hujatan dan caci-maki. Astagfirullah...
Media sosial kadang membuat hati panas, banyak kompor disana. Media sosial kadang membuat pemikiran kita penuh kecurigaan, banyak berita hoax disana. Media sosial kadang membuat kita was-was, banyak informasi yang berlebihan disana. Maka, jika ingin bermedsos harus bersihkan hati supaya tidak ada penyakit hati yang menempel setelah bermedsos.
Karena kenyataannya, di sekeliling kita masih banyak orang yang hidup tanpa media sosial dan menjalankan segala aktifitas sebagaimana adanya. Ada sepasang suami istri yang berjalan kaki dari kampung ke kampung untuk menjual sapu, ada seorang kakek yang dengan susah payah mendorong roda berisi buah dan sayuran, ada seorang bapak menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah. Semua itu hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masih banyak aktifitas dunia nyata yang ikhlas tanpa bumbu-bumbu medsos yang begitu gurih, terlihat mengkhawatirkan, namun setelah ditelusuri lebih dalam ternyata hanya pencitraan atau kebohongan belaka. Astagfirullah..
Jika kita terenyuh dengan postingan di media sosial yang ternyata hanya pencitraan, janganlah kecewa, janganlah marah. Karena begitulah media sosial, hal terpenting bagi kita adalah mengambil hikmahnya.
Rezeki memang harus dijemput. Tidak bisa kita berdiam diri. Jika ada postingan di media sosial yang mendorong dirimu untuk beramal, maka beramalah, karena mungkin jalan rezekinya datang melalui perantara medsos. Jika dalam dunia nyata melihat orang lain yang perlu dibantu ada di hadapanmu, maka bantulah,karena mungkin jalan rezekinya datang melalui perantara dirimu.
Semua ada masanya, semua ada waktunya. Satu hal yang pasti rezeki harus dijemput.
#tantanganramadhanPL01-15 (Day 2)
#15HariTantanganRamadhanPL
#15HTRPL
Komentar
Posting Komentar