Hari ini, terasa sangat lelah.ㅤㅤ
Mungkin afek akumulasi kegiatan selama 2 minggu kebelakang yang membuat ritme istirahat lebih banyak terganggu. Waktu tidur hanya berkisar 3-4 jam jam sehari. ㅤㅤ
Sampai rumah pun tidak lekas beristirahat namun langsung mencuci pakaian oleh-oleh dari Ciwidey. Mengapa tidak ditunda saja? Karena cucian 2 hari kemarin pun belum terjamah. Sedangkan di tumpukan cucian itu ada seragam hari Senin. Emak harus menghitung waktu kapan harus setrika dan apa saja kegiatan penting di esok hari. Hal paling penting bagi emak adalah JANGAN MENUNDA PEKERJAAN. Karena dengan menunda maka beban bertambah. Sedangkan waktu tetap adanya.
ㅤㅤ
Anak-anak ingin makan durian. Karena memang sudah dari kemarin mereka menagih makan durian. Tapi emak sungguh lelah. Untuk membuka kulit durian saja rasanya tak sanggup. Tapi ternyata, Zena membukanya sendiri. Saya tidak melihat prosesnya. Hanya saja wangi durian semerbak tercium dari ruang belakang. Saat ditengok Zena Quin sedang menikmati durian. Saat ditanya dibuka pakai apa? Zena jawab. "Pake pisau".
Agak kaget juga karena pisau termasuk benda berbahaya. Tapi saya pun selalu yakin mereka akan menggunakan sesuatu sesuai fungsinya. Karena saya selalu mengajak mereka jika sedang memakai pisau sambil diarahkan fungsi dan bahayanya.
Setelah itu, mereka pun ingin makan siang. Namun nasi tidak ada karena kami baru pulang bermalam di Ciwidey. Emak masih tak sanggup untuk beranjak. Inginnya rebahan, menghilangkan lelah.
Ternyata, Zena Quin kompak inisiatif mencuci panci rice cooker. Tak lama kemudian terjadi obrolan,
Z : "Bun! Berasnya berapa cangkir?".
B : "Zena mau nyuci beras? Nanti sama bunda".
Z : "Sama aku aja. Berapa kali nyucinya bun? Airnya segimana?" (Zena pernah masak nasi juga tapi berasnya kebanyakn dan airnya terlalu sedikit)
B : "Berasnya 2 cangkir aja. Nyucinya 3 atau 4 kali. Airnya isi dulu aja nanti bawa ke bunda"
Z : "Udah bun. Segini?"
B : emak cek warna dan banyak airnya dan cocok lah hasilnya.
Lalu Zena masukan ke rice cooker dan menyalakannya. Dia berpesan, kalau nasinya sudah matang minta dikabari. Zena juga sudah berencana menggoreng telur sendiri. Emak cek, ternyata perlengkapan masak sudah disiapkan beserta telurnya juga.
Nasi pun matang dengan baik. Artinya takaran sudah sesuai.
Walau ayahnya akan membelikan sate saat pulang nanti, Zena keukeuh ingin menggoreng telur. Mungkin sudah terbayang nikmatnya makan nasi hangat dengan telur memakai kecap dan saos tomat. Tapi kali ini emak harus mendampingi. Mainnanya api. Serem.
Anak-anak kalau ada maunya memang harus segera terealisasi. Namun emak membiasakan agar mereka mengikuti beberapa persyaratan atau bahkan harus berusaha sendiri. Semua emak lakukan agar mereka belajar berproses.
Satu hal yang paling penting, kami harus bisa bekerja sama dengan baik karena tidak selamanya satu diantara kami akan selalu sanggup mengerjakan apapun. Ada masanya lelah, ada masanya aktifitas begitu padat sehingga harus berbagi waktu. Jadi, sudah seharusnya kami bisa mengerjakan hal sekecil apapun secara individu tanpa bergantung orang lain.
*durian, nasi dan telur ga di foto. Emak lagi mager akut😴
ㅤㅤ
#Zena6tahun8bulan
#cikiciiiwww!!
Komentar
Posting Komentar