Langsung ke konten utama

Mie Instan is Me Time


Saya bisa dibilang kurang sreg dengan istilah Me Time. Karena di tengah istilah Me Time yang sempat merebak,  kenyataannya saya kesulitan mendapatkan Me Time tersebut.

Saat sesuatu akan dikatakan Me Time, kenyataannya saya masih aja digangguin bocah. Contoh kecil adalah aktifitas bobo siang di hari libur. Saya termasuk orang yang bisa dibilang tidak punya hari libur. Walau tanggal merah seringnya beredar. Beredar bukan untuk main tapi untuk bertugas. Maka jika saya mendapatkan tanggal merah dan bisa diam di rumah, ingin rasanya tidur seharian. Tapi apa daya, saat kepala baru saja nempel di bantal, datanglah para "perusuh" yang loncat-loncat di kasur lah, berebut mainan sampai salah satunya nangis lah, manggil-manggil minta dicebokin lah, dan lain sebagainya.

Me Time sederhana lain yang selalu gagal adalah makan mie instan tanpa direcokin bocah. Masak mie instan bisa sembunyi-sembunyi, tapiii...setelah matang, wanginya merebak ke seluruh ruangan. Maka, saat udara menggiring wangi mie instan ke hidung para bocah, saat itu lah Me Time gagal total. Para bocah langsung berhambur menuju sumber wangi. Walau sudah diberi saus cabe, mereka dengan begitu semangat ingin mencicipi. Mana mungkin saya tega kalau mereka minta. Tapi bukan berarti saya harus bikin lagi. Jadi lah mie instan dipisah dengan kuahnya supaya pedasnya tidak terlalu. Lalu saua pun hanya bisa menikmati kuah mie instan dengan ngelus dada. Beberapa kali hal itu saya alami.

Sampai pada suatu waktu, Me Time bisa dikatakan berhasil. Saat bangun tidur perut terasa keroncongan. Setelah diingat-ingat, semalam saya belum makan. Terlintas makanan lezat saat itu yaitu mie instan kuah pakai telur plus saus cabe. Nengok ke arah para bocah, mereka masih bobo dengan nyenyaknya. Kesempatan nih, mumpung tanggal merah anak-anak pun tidak harus dibangunkan lebih pagi. Saya langsung melesat ke dapur dan meracik mie instan kuah. Setelah matang masih celingukan ke arah kamar. Masih nyenyak juga mereka walau wanginya menggoda. Saya pun jingkrak-jingkrak.

Akhirnyaaaaa...saya dapat menikmati mie instan kuah sesuai dengan harapan tanpa direcokin bocah. Mie instan ini menjadi Me Time terkece semenjak saya menjadi emak-emak. Walaupun begitu sederhana, saya telah mendapatkan Me Time itu.


Alhamdulillah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B