Mengenalnya sejak tahun 1997, membuat aku menemukan hal-hal yang tidak ditemukan di tempat lain. Hingga akhirnya, tempat ini menjadi tempatku. Hanya di tempatku... Seseorang menjadi musuh hanya saat sedang di gelanggang hijau. Jika sudah keluar gelanggang, kami bisa berpelukan dan bersenda gurau. Pertandingan tak selamanya sebagai tempat kompetisi, namun bisa juga sebagai arena hiburan dan silaturahmi. Dari mulai balita hingga lansia bisa berbaur dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan. Walau termasuk dunia yang "keras" namun sesungguhnya kami memiliki rasa kasih sayang yang cukup luas. Kemanapun kamu melangkah, maka akan ada keluarga yang menyambutmu disana. Segala profesi ada dan saling melengkapi. Jika sudah menggunakan seragam putih, maka atribut profesi di luar sana akan melebur menjadi satu sebagai sebuah keluarga yang memiliki rasa asah, asih dan asuh. Jika seragam putih sudah dilepas, maka saat kembali menjalankan profesi, jiwa kekeluargaan kami akan tetap melekat d
Ketika sedang berada di dalam kamar, tiba-tiba terdengar lagu dengan lirik awal yang berbunyi, "Koyo ngene rasane wong nandang kangen". Sangat tak asing lirik dan aransemen musiknya. Itu adalah lagu yang dinyanyikan Didi Kempot. Saat ke ruang tengah, terlihat anak-anak sedang menonton acara di salah satu TV Swasta dengan penampilan lagu-lagu Didi Kempot. Tumben, biasanya jam segini harus berulang kali diingatkan untuk ganti channel TV karena banyaknya adalah tayangan sinetron. Pusing pala emak kalau anak-anak udah nonton sinetron. Apalagi adegan-adegannya "mengerikan". Sebetulnya lagunya Didi Kempot ini juga mengandung unsur cinta-cintaan. Tapi karena lagu ini juga dipakai dalam sebuah iklan produk obat herbal, anak-anak lebih familiar dengan aransemen musiknya. Liriknya sih entahlah, ga hapal juga mereka. Hanya hapal lirik lagu pada iklan. Tapi, lagu-lagu dengan aransemen kedaerahan seperti ini terbilang sudah langka. Ada rasa yang berbeda saat anak-anak menikmati