SEPI
Hari ini dimulai dengan pagi yang hujan. Jalanan sepi, tidak seperti biasanya. Kendaraan bisa melaju lebih kencang.
Sesampainya di tempat kerja, tidak ditemui satupun petugas di front office. Sepi, mungkin efek dari hujan mereka datang terlambat.
Sepulang kerja, anak-anak mengajak mampir ke sebuah tempat makan yang ada patung sumo di pintu masuknya. Didalamnya hanya ada beberapa orang pelanggan. Sepi, bahkan suara musik pun tak ada.
Melangkah ke parkiran sambil memperhatikan satu per satu toko yang berjajar. Pandangan tertuju kepada arena bermain anak-anak yang biasanya ramai oleh keceriaan dan teriakan terlihat sepi. Hanya ada mainan berwarna warni yang duduk manis. Begitupun tempat makan yang biasanya ramai, sama sekali tidak ada pegunjung. Bangku-bangku menanti dengan sabar, menunggu orang-orang menyantap makanan dengan senda guraunya.
Kondisi jalanan sepi menjadi salah satu yang dirindukan. Karena dulu, aku lebih suka berjalan menyusuri jalanan sepi di bawah pohon-pohon rindang saat pergi ke sekolah. Hal itu sulit sekali ditemui saat ini.
Namun, mendatangi tempat umum yang identik dengan keramaian tiba-tiba sepi adalah hal yang terasa aneh. Sungguh aneh.
Begitu sepi hari ini.Alam bisa mengubah keadaan berubah dengan cepat.Pandemi bisa menghentikan segala aktifitas dengan cepat.
Setidaknya, hari ini anak-anak sudah dituruti kemauannya untuk datang ke tempat favoritnya dalam kondisi yang sepi. Hal yang tidak kalah penting adalah ada tema cerita untuk ditulis si bungsu sebagai tugas sekolah esok hari.
Jangan lupa, Jawa-Bali akan PSBB lagi tanggal 11 - 25 Januari 2021.
Walaupun akan sepi, pastikan anda tidak kesepian..😊😊
#30haribercerita #30hbc2107 @30haribercerita
Komentar
Posting Komentar