Langsung ke konten utama

KEMAH (KEMping di imAH)

 

Liburan kali ini mau kemana ya?

Bingung, karena redzone semakin meluas saja. Jadi kalaupun mau, musti jauh dari keramaian dan di alam terbuka. kamping bareng keluarga kayaknya seru deh.

Satu minggu kebelakang kami mencari informasi mengenai tempat kamping yang asyik mulai dari lokasi, fasilitas, dan tentu saja harga nya🤑. Tempat yang dicari tentunya harus cocok dengan anak-anak, karena kita ini mau kamping sekaligus ngasuh. Satu-persatu pengelola tempat kamping kami chat lalu di share kepada anggota keluarga lain. Namun akhirnya kita berpikir ulang karena lumayan menguras dompet juga loh gaiiis😀.

Setelah diskusi panjang x lebar x tinggi, munculah satu kesimpulan bahwa kita kamping di Majalaya saja, di rumah bude. Lokasi di pegunungan, ada kolam ikan, dan pasti lebih hemat karena tidak perlu sewa tempat. Cocok lah! Bungkuuusss!!.

Namun, rencananya gagal maning karena sedang musim hujan. Kami rasa kondisinya kurang baik terutama untuk anak-anak (ditambah masih ada yang balita). 

Akhirnya, munculah ide untuk kamping di halaman rumah saja. Tenda tinggal pinjam, tempat sudah pasti gratis, lalu jika cuaca tidak bersahabat anak-anak tinggal mengungsi ke dalam rumah. Urusan makanan, gampang saja. Frozen food dan jagung bakar kesukaan anak-anak  bisa dicari. Bikin sajian ala-ala restoran all you can eat asal Korea juga sudah terpikirkan. Masak beef slice yang sudah dibumbui bulgogi dan barbeque, bungkus pakai salada bokor, lalu tinggal lep. Sip! gasskeuun!.

Namun ternyata, mencari beef slice di awal tahun sungguh sulit. Hunting di toko frozen food Jalan Rajawali yang terkenal itu sampai 2 kali kunjungan, tetap saja kehabisan. Ah gagal deh "Kokoreaan". Namun semua terselamatkan oleh aplikasi gr*b. Tinggal cari yang kamu mau, dapet deh (pakai promo pula).

Akhirnya, kegiatan KEMAH alias KEMping di imAH (kamping di rumah) terlaksana juga. Kami semua senang dan juga kenyang. 

Malam semakin larut, hujan pun turun. Tapi 3 orang anak sudah bertekad untuk tidur di tenda. Walau sempat terjadi perebutan tenda yang hanya 2, namun pada akhirnya mereka tertidur dengan lelap. 

@30haribercerita #30hbc2103 #30haribercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B