Langsung ke konten utama

PESAN BAPAK

 

Jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh dan saya berjalan kaki setiap hari. Topi adalah benda yang melindungi kepala saya dari teriknya sinar matahari. Berkeringat setiap hari meninggal kan jejak garis putih tanda keringat yang sudah kering. Tapi karena hanya punya 1 topi sekolah, maka saya mencucinya pada hari Minggu. 

Ada kejadian yang membekas sampai sekarang, tepatnya saat kelas 6 SD. Karena terburu-buru pulang, topi yang biasa dipakai tertinggal di kelas. Itupun saya menyadarinya setelah bapak menanyakannya di rumah. "Topinya kemana? Kenapa ga dipake?", tanya bapak. Saya bingung, kok bisa-bisanya itu topi tertinggal.  Saya pun menjawab dengan gugup, "Kayaknya ketinggalan di kelas pak". 

Akhirnya tanpa banyak bicara, bapak mengajak saya kembali ke sekolah untuk mengambilnya. Saya sama sekali belum ganti baju bahkan buka sepatu. "Ayo bapak antar ke sekolah buat cari topinya" ajak bapak. Duh, padahal sekolah jauh, baru nyampe, masih capek, masa harus balik lagi? (Saya menggerutu di dalam hati). Tapi saya tidak berani melawan bapak dan mengikuti langkahnya 

Sesampainya di sekolah, saya  mencari di kelas. Oiya, saat itu sekolahnya dibagi dua waktu, pagi dan siang. Kebetulan saya kebagian masuk pagi, jadi siangnya diisi kelas lain. Antara malu dan takut, saya memberanikan diri mengetuk pintu dan meminta izin untuk mengecek topi di bangku. Namun, tidak ada😥😥.

Menemui bapak dengan kondisi deg-deg an tingkat dewa. "Topinya ga ketemu pak", lapor saya sambil menunduk dan menahan tangis. Lalu bapak hanya diam dan menarik nafas panjang. "Ya sudah, kita pulang dulu. Besok cari lagi yang betul". 

Selama di perjalanan, bapak mengingatkan saya untuk menjaga apapun yang kita punya. Jangan melihat benda dari murah atau mudahnya didapat, tapi lihatlah usaha dalam mendapatkan dan merawatnya. 

Masih penuh harap topi itu ada, saya datang ke sekolah lebih pagi. Namun, nihil, topinya sungguh tidak ada. Topi yang sudah saya pakai dari kelas 1 SD, menemani perjalanan saya menuntut ilmu, sudah buluk, namun bersejarah, hilang. Sakit hati rasanya. Betul kata bapak😢.

#30hbc2111 #30haribercerita

@30haribercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B