Hampir satu tahun sejak diumumkannya penyebaran Covid-19 di Indonesia saya berhenti dari beberapa aktifitas rutin.
Berhenti mengantar jemput anak sekolah. Karena sang anak melaksanakan PJJ alias pembelajaran jarak jauh. Aktifitas sehari-hari berubah menjadi timer dalam belajar dan mengerjakan tugas yang tidak jarang disertai dengan tanduk di kepala.
Berhenti melatih silat dari satu tempat ke tempat lain. Aktifitas melelahkan tetapi selalu ada kepuasan dan perasaan terhibur di dalamnya. Bagaimana tidak? Sy melatih mulai dari anak usia TK hingga kuliah. Disana saya harus bisa mengatur energi dan suasana hati. Saat suara hilang dan tenaga tinggal seperempat tetapi anak2 dapat menyerap ilmu, disitulah ada kepuasan. Tapi kalau sudah mengencangkan urat leher dari awal hingga akhir latihan dan anak-anak tetap tidak kondusif, ya sudah lah kita bermain saja.
Berhenti mengajar mahasiswa di kampus. Hal ini ternyata rasanya nano-nano. Biasanya kendala hanya di kisaran mencari ruangan, proyektor, spidol, mahasiswa terlambat datang, dan bertanya-tanya apakah mahasiswa paham dengan ceramah saya selama 1 jam di depan kelas? Karena ada kalanya mereka dia terpaku. Kuliah daring ternyata menimbulkan lebih banyak kendala. Mahasiswa tidak punya kuota dan perangkat, tidak paham pake e-learning, keluhan tugas banyak, sampai curhatan mahasiswa/i yang berencana berhenti kuliah dengan alasan terdampak pandemi membuat saya harus lebih berhati-hati dalam melontarkan pernyataan dan jawaban. Paling tidak nyaman jika pada saat zoom, anak-anak mute dan menonaktifkan videonya. Disitulah saya merasa sedang bicara sendiri dan semakin khawatir mereka paham atau tidak. Maka,nyalakannya kamera kaliaaaan..!!
Berhenti....
Ah banyak sekali saya berhenti dari berbagai aktifitas sampai kadang merasa mati gaya dan malah membuat performa menurun.
Namun, berhenti bukan berarti usai. Anggaplah tahun 2020 adalah tahun parkir supaya kita bisa lebih menghargai waktu yang ada. Tapi kita tidak boleh berhenti dalam menebar manfaat. Karena derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauhmana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain.
@30haribercerita #30haribercerita #30hbc2101
Komentar
Posting Komentar