Sejak awal merintis berjualan barang-barang jadul dari seng, kegiatan sortir menyortir barang adalah kegiatan yang wajib dilakukan karena ingin memberikan kualitas barang yang baik kepada customer... Walau memang untuk barang dari seng atau enamel jarang sekali ada yang mulus semulus kaki model papan atas... Paling sering ditemukan adalah cat tidak rapi dan "pocel"/"boncel"...
Alhasil.. Menumpuklah barang-barang reject itu...
Banyaknya sih piring, cangkir dan mangkok seng karena pembelian ke suplier berlusin-lusin...
Kriteria reject dari barang enamel ini adalah "pocel"/"boncel"...dimana ada bagian yang terlepas dari barang enamel tersebut....
Awalnya... Gpp lah yang reject dipakai sendiri... Tapi lama-lama terkumpul banyak... Berlusin-lusin....tanya ke suplier apakah bisa diretur... Ternyata ga bisa... Sempat down juga melihat tumpukan barang reject... Klo gini terus.. Rugi nih lama-lama...
Tapi, seiring terus bertambahnya peminat barang seng.... Pantang menyerah... Setiap bisnis ya pasti ada resiko... Ga mau punya resiko ya ga usah bisnis...
Kalau yang dipikirkan hanya keuntungan tanpa memperhitungkan resiko... Kelaaaarrr bisnis looo!!!
Sampai akhirnya... Sebagai salah satu cara promosi, barang reject dipakai bonus saja... Bagi yang membeli piring bonusnya cangkir atau mangkok reject, bagi yang membeli cangkir bonusnya piring atau mangkok reject, bagi yang membeli mangkok bonusnya piring atau cangkir reject...
Hingga akhirnya customer repeat order dengan barang yang berbeda...
Walau sudah dijadikan bonus... Tetap saja barang reject menumpuk...
Akhirnya...untuk cangkir polos, digunakan bahan coba-coba mengembangkan bisnis... Cangkir bergambar menggunakan water decal... Alhamdulillah sukses...
Untuk piring dan mangkok saya biarkan menumpuk... Sambil mencari ide untuk dibuat apaaa gitu... Tapi ide tersebut tak kunjung datang....
Hingga pada suatu hari... Ada customer yang order cangkir dan piring seng... Uniknya, ybs mencari piring dan cangkir reject... Wooow... Dayung bersambut...akhirnya dengan senang hati saya menjual barang reject tersebut stengah harga normal...sampai sekarang... Ybs menjadi customer Setia khusus barang reject...selain itu, ybs menjadi reseller barang yang kondisinya bagus... Alhamdulillah...
Oiya rata-rata customer itu kadang bawel... Heuheu.. Misal :
"Gan...mohon dipastikan barangnya mulus ya..", "Mba...pilihkan yang paling mulus ya..."
"Bu...packagingnya tolong diperhatikan ya supaya ga ada yang cacat"
Dsb...sdb....
*panggilan dari customer pun bervariasi dari gan, pak, mba, bu, mas, teh, kak... Bebas lah... Yang penting laris... Hihi...
Khusus untuk packaging, sekarang saya beralih menggunakan bubble wrap... Sebelumnya pakai dus dan dibungkus koran berlapis2...tapi resiko di pengiriman masih sangat besar... packagingnya jg ribet...
Packaging pun saya lakukan sendiri... Sehingga jika terjadi komplain saat barang sampai... Sy bisa memberikan argumen...
Semenjak diganti menggunakan bubble... Alhamdulillah resiko pengiriman sangatlah kecil... Walau biaya yang digunakan lebih besar... Tapi customer puas...
Kembali ke REJECT = REJEKI...
Jangan suka menganggap sesuatu yang tidak sempurna, cacat, jelek, ga enak dilihat itu adalah hal yang merugikan...Bahkan berpikir untuk dibuang...
Karena yang reject itu bisa menjadi rejeki... Tergantung usaha kita mengubah reject menjadi rejeki...
Alloh jg akan melihat usaha umatnya toh?
"Usaha tidak akan mengkhianati hasil"
#baladatukangperabotanseng
#cikiciiiw!!
Komentar
Posting Komentar