Langsung ke konten utama

Sang Motivator


Perisai Diri International Championaship adalah event tertinggi di dalam perguruan silat yang saya ikuti, tepatnya Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri.
Di usia yang sudah kepala 3, dengan peran hidup yang sudah bukan single lagi dan peran lain sebagai mahasiswi dan pegawai, saya menantang diri untuk ikut serta dalam kejuaraan yang disingkat PDIC tersebut sebagai atlet.

Dalam perjalanan menuju PDIC, suami dan kedua anak saya (Zena dan Quin) adalah penyemangatnya. Suami mengijinkan saya untuk ikut serta kejuaraan tersebut. Lalu Zena Quin selalu ikut setiap bunda nya latihan dan seleksi. Dalam situasi hujan dan malam hari pun terkadang mereka ikut jika memang tidak ada pilihan lain. Saat itu yang pertama kali saya lakukan adalah berdo'a agar semuanya sehat selalu.

Mungkin ada yang berpikiran "tega kepada anak". Namun bagi saya itu adalah pembelajaran hidup untuk mereka. Mereka juga harus tahu bagaimana dan dimana bunda nya beraktifitas. Mereka harus tahu bagaimana segala sesuatu harus diperjuangkan dengan cara yang tepat. Mereka harus tahu bagaimana pilihan kita harus dipertanggungjawabkan dengan baik. Karena hidup itu memang tidak mudah. Dan hidup itu akan selalu melibatkan orang lain.


---

Saat PDIC 2017, saya hanya membawa Quin karena Zena memiliki aktifitas yang lebih utama yaitu bersekolah. Disini juga saya memberikan pembelajaran untuk Zena. Saat dia ikut bersama sang bude dan pakde nya, Zena harus bisa mengikuti aturan main mereka selama kurang lebih seminggu.

Quin di gelanggang berperan sebagai "pengatur suasana hati". Dengan adanya Quin di gelanggang, saya akan selalu ingat bahwa peran saya yang utama adalah sebagai ibu. Walau persentasenya lebih kecil dari pada aktifitas gelanggang lainnya.

Quin menjadikan suasana hati naik turun. Terkadang dia gembira, menghibur, rewel, bahkan sulit diarahkan. Tapi dengan hal tersebut saya selalu berserah kepada Alloh.
Membawa anak saat bertanding adalah pilihan saya. Sehingga saya pun harus bisa mempersiapkan segala sesuatunya.
Hal pertama yang saya lakukan adalah berdo'a agar Quin sehat.

Saya turun di 2 nomor pertandingan. 1 nomor meraih medali emas dan nomor lain kandas saat final. Atas segala hasil yang dicapai saya serahkan kepada Alloh. Walau awalnya saya kecewa, atas bimbingan para pelatih dan senior Alhamdulillah sy mulai bisa melepaskan. Karena do'a sejak awal adalah diberikan yang terbaik.

Di akhir-akhir PDIC2017, Quin terlihat semakin bergembira, Quin mulai lebih mudah bergabung dengan kakak-kakak atlet. Bisa berlarian kesana kemari sambil dikejar kakak-kakaknya.
Alhamdulillah...Quin punya banyak kakak disini.

Walau dia belum mengerti bagaimana hiruk pikuk gelanggang yang sesungguhnya. Quin sudah belajar bagaimana memosisikan dirinya. Kapan harus bersama bunda dan kapan harus bersama kakak2nya. Dia juga sudah bisa menjadi suporter dalam pertandingan.

Terimakasih ZenaQuin...
Kalian adalah motivator bunda untuk selalu berprestasi, berkarya dan memberi manfaat untuk orang banyak.

Terima kasih ayah Hendar Rubedo yang sudah mengijinkan dan mendukung istrinya tetap eskis di dunia persilatan.

Terima kasih bu menager, para pelatih, senior dan sponsor yang begitu suport kepada team dan benar-benar memfasilitasi kami untuk "bersenang-senang". Semoga sehat selalu dan dilancarkan rezekinya..Aamiin..


Terima kasih Bromo yang sudah mengingatkan  Maha Besarnya Alloh di tengah dinginnya yang menusuk tulang serta hamparan pasir yang luas.

#ceritapdic2017
#pdjabar
#pdic2017
#cikiciiiwww!*

Komentar

  1. Zena dan Quin umur berapa Bu Catur? Wow, jadi bisa ya sambil ajak anak-anak ikut kejuaraan. Salut lah. Mudah-mudahan jadi bekal berharga buat anak-anak melihat perjuangan Mamanya.

    BalasHapus
  2. Zena usia 6 tahun, Quin 3 tahun bu...
    Zena saya bawa2 ke arena pertandingan sejak usia 1 tahun, kalau Quin malah dr usia 6 bulan (saat pertama MPASI) jd bawa peralatan masak ke penginapan..hehe

    Iya bu..tujuan saya ingin memotivasi mereka dan mengenalkan arti perjuangan..

    Semoga membekas di hati mereka kelak...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B