Akhir tahun, banyak terlihat penjual terompet di pinggir jalan. Memang sudah menjadi pemandangan bertahun-tahun dan seperti menjadi sebuah tradisi. Saya disini hanya ingin menyampaikan apa yang ada di otak. Tidak akan membahas pro kontra perihal terompet tersebut yang memang setiap tahun tidak ada habisnya. Terompet yang dijual tersebut setahu saya dibuat secara manual, tradisional, dan menggunakan tenaga manusia. Di setiap pembuatannya, ada bulir-bulir keringat dari para pembuatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dibuat dengan penuh kreatifitas menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Saya pernah melihat seorang bapak membuat terompet sambil menunggu pelanggan di tambal ban. Begitu khusuk, teliti, dan hati-hati. Dalam setiap sentuhannya pasti berharap terompet itu laku terjual. Saya adalah orang yang tidak pernah membeli terompet, apalagi khusus untuk perayaan acara tahun baru. Karena saya pikir juga tidak ada faedahnya. Namun saya juga begitu empati terhadap p