Sumber gambar: www.google.com |
Masih ingatkah dengan pengertian moral dan etika?
masih penting kah moral dan etika bagi bangsa ini?
Sedikit mengingatkan, menurut kamus psikologi (Chaplin,2006), moral adalah akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
Sedangkan pengertian etika dari beberapa literatur mengatakan bahwa etika adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang pandangan dan persoalan yang berhubungan dengan masalah moral dan kesusialaan.
Pengguna medsos kian hari kian membludak dari balita sampai manula (bahkan ada yang dibuatakan akun mulai dari bayi baru lahir). Kasus demi kasus di negeri ini, membuat pikiran penggiat medsos terlihat lebih variatif, terbuka bahkan terkadang sampai kebablasan.
Hoax demi hoax bertebaran di medsos. Benar menjadi salah, yang salah menjadi benar. Sampai akhirnya terkadang tidak tahu mana yang salah dan mana yang benar. Opini publik bagaikan bola liar yang bisa mengenai siapa saja.
Semakin banyak orang yang belum ahli di bidangnya tiba-tiba berkomentar, mengkritik, menghujat bagaikan seorang ahli yang sudah khatam ilmunya. Semakin banyak politikus dan ustad dadakan seperti tahu bulat yang tiba-tiba dijadikan panutan. Dengan hanya menggunakan kata-kata yang terlihat “intelek” dan “ngustad”, mereka menjadi idola.
Coba dipikirkan, dikritisi, renungkan bagaimana moral dan etika bangsa ini sekarang?
Dulu saat masih sekolah di SD, saya belajar tentang bangsa Indonesia yang terkenal dengan budaya ramah tamah, santun dan gotong royongnya. Masih relevankah?
Sementara ini hanya bisa jawab bahwa ramah tamah, santun dan gotong royong itu masih masih relevan dalam beberapa hal dengan situasi jaman yang sudah berubah ini. Kita tidak bisa melawan arus perubahan jaman, apakah itu perubahan ke arah kebaikan atau keburukan. Namun kita harus bisa menyiasati perubahan jaman ini.
Silahkan berpendapat dengan cara apapun. Mau menghujat, berkata kasar dan kotor, menebar kebencian di medsos…silakah…toh ini negara demokrasi.
Tapi…coba ingat dengan cucu-cucu mu, anak-anak mu, adik-adik mu, keponakan-keponakan mu, murid-muridmu, dan siapapun yang lebih muda dari mu.
Saat mereka berteman dengan mu di akun medsos mu, apakah tidak khawatir mereka membaca bahasa-bahasa yang tidak layak? Apakah tidak khawatir mereka mengikuti kata-kata yang kau tulis? Apakah tidak khawatir moral mereka akan rusak karena umpatan-umpatan dan hujatan-hujatan yang kau tulis? Apakah tidak khawatir hoax demi hoax yang kau sebar menyebabkan sesat pikir dan salah langkah?
Jangan hanya berpikir rusaknya moral bangsa ini hanya karena pornografi.
Jangan hanya berpikir rusaknya moral bangsa ini karena obat-obatan terlarang.
Jangan hanya berpikir rusaknya moral banga ini karena globalisasi dan westernisasi.
Pernahkan terpikir kalau rusaknya moral bangsa ini adalah karena JEMPOL mu?
Apa yang ada dalam pikiranmu tidak akan tertuang dalam medsos kalau JEMPOL mu dijaga.
Hujatan, kata-kata kasar dan kotor tidak akan tertuang dalam medsos kalau JEMPOL mu dijaga.
Merebaknya pornografi dan westernisasi tidak akan terjadi kalau JEMPOL mu dijaga.
Berita hoax yang bersliweran di beranda medsos tidak akan terjadi kalau JEMPOL mu dijaga.
Coba kendalikan JEMPOL mu!! Karena salah-salah, jempolmu dapat merusak moral dan etika bangsa ini.
Kasihan generasi penerus kita kelak yang mewarisi JEMPOL mu itu.
Kelak, jika generasi penerus kita menjadi generasi yang hanya pandai mengkritik tanpa bisa menerima kritikan….
Kelak, jika generasi penerus kita menjadi generasi yang pandai menghujat tanpa siap dihujat…
Kelak, jika generasi penerus kita menjadi generasi yang tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah…
Kelak, jika generasi penerusmu menghujat dan mengkritikmu dengan kata-kata kasar dan kotor, sudah siapkah?
Jangan salahkan mereka! Tapi salahkan JEMPOL mu!
Jangan ingin dihormati dan dihargai kalau JEMPOL mu saja jauh dari kesantunan dan keramahan.
Sekarang dan selanjutnya…masa depan moral dan etika bangsa ini tergantung dari JEMPOL mu.
Jagalah JEMPOL mu!
Komentar
Posting Komentar