Akun media sosial dibuat oleh masing-masing individu.
Tidak jarang pemilik akun berpikir, "Akun saya ya isinya gimana saya".
Betul...sangat betul...
Tapiiii....namanya juga media sosial...akan ada yang melihat, akan ada yang membaca, akan ada yang berkomentar, akan ada yang tersindir (dan mungkin diikuti sakit hati).
Wajar...saaangaat wajar...
Karena akun pribadi seseorang mau tidak mau akan menampilkan juga akun orang lain. Niatnya hanya cek akun pribadi di beranda, eh yang keluar postingan dari akun lain yang isinya ga ngenakin. Akibatnya bisa bikin hilang nafsu makan, emosi, dan butuh piknik.
Kalau mau enak sendiri posting-posting hal yang pada akhirnya bikin jengah orang banyak dan saat diingatkan berpikir, "Unfriend aja kalau ga suka postingan gue!". Lalu diikuti unfriend dunia nyata.
Ya sono juga lah nulisnya di buku diary yang digembok aja. Supaya ga ada yang komentar macem-macem.
Sekarang ini orang-orang juga banyak yang hobby nya menebar hoax dan menebar kebencian. Kalau ada yang tidak sependapat dimusuhi.Syereem guys!! Syereeem!! Banyak juga yang hobby nya memberi pandangan aduhay padahal bukan bidangnya, alhasil ya terjadi sesat pikir. Terus ya terus...buat orang tua yang anaknya punya akun di medsos yang sama, apa ga takut tuh status-status nya dibaca anak dan akhirnya diikuti. Kalau postingannya positif sih ga masalah, nah kalau hoax dan menebar kebencian??? Hooowww??!!
Social Control medsos dilakukan oleh orang-orang yang akun nya bergentayangan di medos.
Kalau berani upload atau posting...
Harus berani juga menerima komentar manis, pedas, asam, asin...
Udah...gitu aja...
Kalau ada yang kesindir :
Tokoh dan kejadian tanpa unsur kesengajaan.
Cerita ini berdasarkan pengamatan saya belaka.
Semoga ga ada yang baper...
#cikiciiiwww!!
Komentar
Posting Komentar