Langsung ke konten utama

Tidak Ada Mantan Guru dan Mantan Murid


Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pesan di IG yang bertuliskan:
"Ms kenapa ga jd guru lagi :("
ㅤㅤ
Bukan kali ini saja saya mendapat pesan serupa baik via FB ataupun IG. Namun, pesan kali ini terasa berbeda. Begitu sangat bermakna.ㅤㅤ
ㅤㅤ
Sejak memutuskan untuk melanjukan pendidikan pada pertengahan tahun 2016 lalu, otomatis saya harus menyesuaikan jadwal dan memilih mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dilepas, berhubung semuanya harus bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan sangat terpaksa, akhirnya saya melepaskan salah satu aktifitas yang saya cintai, yaitu mengajar di sebuah sekolah karena hanya aktifitas mengajar lah yang akan banyak terganggu jika saya tetap mempertahankannya.ㅤㅤ
ㅤㅤ
Butuh proses untuk melepas aktifitas tersebut berhubung saya sudah menjalaninya sejak tahun 2008. Mulai dari menginformasikan kepada pimpinan, rekan kerja, hingga yang paling berat adalah kepada para murid. Saya akan meninggalkan suasana kelas dan labolatorium yang seringkali dihiasi ramainya celotehan dan canda tawa anak-anak yang membuat emosi terkadang meninggi atau begitu khusuk nya anak-anak saat mengerjakan tugas hingga membuat hati tenang.ㅤㅤ
ㅤㅤ
Waktu berlalu, saya mulai bisa menata hati. Namun saat saya berkunjung ke sekolah tersebut, anak-anak masih begitu hangat menyapa, mencium tangan dan bertanya "Ms kapan ngajar lagi?". Ah..pertanyaan mudah namun begitu berat menjawabnya.ㅤㅤ
ㅤㅤ
Di satu sisi saya bersyukur dan merasa tersanjung karena saya masih begitu dihargai dan dirindukan oleh mereka. Di sisi lain saya harus tetap menjalani garis hidup yang sudah ditetapkan oleh Alloh. Semua hal di dunia ini tidak akan ada yang tetap. Semua akan berubah, berputar, berganti.ㅤ
ㅤㅤ
Satu hal yang harus selalu saya ingat, bahwa saya telah menjadi bagian hidup bagi para murid selama di sekolah. Maka walaupun saya sudah tidak berhubungan langsung dengan mereka sebagai guru dan hanya perperan di balik layar, saya harus tetap menjaga perilaku baik di depan maupun dibelakang mereka. Karena tidak ada istilah mantan guru atau mantan murid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke selu...

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B...

Terjebak Nostalgia Jatinangor Babak 1 (Cerita Kampus)

sumber foto: bce.unpad.ac.id Hari Sabtu 2 minggu yang lalu menghadiri kegiatan Pendas PDUP sebagai pemateri. Menikmati suasana sekitar sekre PDUP membuat ingatan di masa lampau menari-nari di kepala. Terlalu banyak cerita tentang Jatinangor. Namun yang pasti ada 3 kenangan yang menjadi bagian hidup di Jatinangor  yaitu kampus, Perisai Diri dan Kompleks UKM. Semuanya terpatri di hati karena semuanya adalah bagian perjuangan untuk bisa menjadi “saya” yang sekarang. Bertemu dengan Jatinangor pada tahun 2002, beberapa waktu setelah pengumuman kelulusan SNMPTN diumumkan serentak. Kala itu saya mendapat informasi dari tetangga yang memiliki akses internet. Maklum tahun 2002 saya belum mengenal internet, handphone pun belum punya. Pak tetangga mengetuk pintu jam 10 malam hanya untuk menginfokan nama saya ada dalam pengumuman kelulusan. FYI, dulu pilihan saya adalah Antropologi UNPAD dan Bahasa Indonesia UPI. Tetapi saya ingin masuk UNPAD  bukan karena jurusannya, melain...