Langsung ke konten utama

Angkot


Angkot, kendaraan favorit masa sekolah. Pertama kali menaiki angkot saat SMP karena jarak cukup jauh. Tema angkot kali  ini terinspirasi dari kejadian 3 hari yang lalu. Setelah sekitar setahun kebelakang saya lebih banyak menggunakan ojol, akhirnya terpaksa menggunakan angkot karena hujan deras. Penumpangnya hanya 3 orang dan sang sopir menyetel lagu-lagu tembang kenangan, nostalgia jadinya.

Memandangi ruang kosong yang amat luas, jadi teringat suka duka naik angkot di masa sekolah dulu. Mungkin beberapa pembaca disini merasakan hal yang sama. Ada beberapa hal yang ngangenin dan nyebelin dari angkot.

1. Sensasi  "75"
Sensasi menaiki angkot kala itu adalah dempet-dempetan dan kalimat, "ayo geser...geser...tujuh lima..tujuh lima..". Bagi anak-anak sekarang mungkin sudah tidak paham makna kalimat tersebut karena sudah lebih banyak naik kendaraan menggunakan aplikasi online. Termasuk saya juga sangat terhitung berapa kali naik angkot selama 1 tahun kebelakang ini.

2. Melatih Otot Paha
Pak supir atau kernet angkot memaksakan jumlah penumpang di 2 sisi sebanyak 7 dan 5 orang tanpa melihat ukuran badan penumpang. Alhasil, karena badan saya yang mungil seringkali kena zonk. Saat naik, ruang duduk hanya sekitar 10-15 cm. Busyeeeet dah...mau jongkok pake rok pendek, mau turun lagi sudah terlambat. Jadilah pura-pura duduk sambil menahan pegal di paha. Kalau ada yang turun di tengah perjalanan sih bersyukur banget, tapi kalau ga ada, tabah sampai akhir. Setelah turun dari angkot paha pun cenat-cenut. Tapi lama-kelamaan terlatih juga nih otot paha.

3. Bel Turun Penumpang Mati
Di bagian tengan atas angkot, biasanya dipasang tombol bel yang bisa dipijit saat akan turun. Namun seringkali bel itu tidak berfungsi sehingga angkot tetap saja melaju. Hal tersebut menyebabkan penumpang lainnya menyetop angkot dengan serempak dan mengatakan "kiriiiii!!". Berasa banyak pendukunhnya.

4. Kebablasan Turun Karena Tertidur
Lelahnya beraktifitas menyebabkan angkot bisa menjadi salah satu sarana untuk "nundutan" alias ngantuk sambil duduk. Paling mantap kalau posisi di pojokan, puleeessss.  Nah inilah yang sering membuat kebablasan turun angkot. Terlewatnya bisa 100 meter bahkan lebih. Saya pernah mengalaminya, tapi juga sering menjadi saksi penumpang yang turunnya kebablasan.

5. Posisi Duduk di Dekat Pintu Keluar
Penumpang jarak dekat biasanya malas duduk di kursi terdalam angkot.  Mereka seringnya duduk di dekat pintu masuk dan menghalangi orang yang akan naik atau turun. Kalau diminta pindah ke dalam, jawabannya, " saya deket kok turunnya..di depan". Sebelnya kalau penumpang model gitu ga mau turun dulu kalau ada yang mau naik atau turun. Jadinya malah mengulur waktu dan bikin jengkel.

6. Copet
Siapa nih yang pernah kecopetan di angkot? Kayaknya banyak deh ya. Kalau saya sih baru pada tahap nyaris. Kejadian biasanya terjadi saat angkot penuh. Copet memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Tangannya yang bersembunyi di balik tas besar bekerja dengan sigap. Dalam kondisi angkot tidak penuh pun mereka beraksi secara berkelompok. Biasanya ada yg pura-pura sakit dan minta bantuan ini itu kepada penumpang lain. Saat penumpang direpotkan, pencopet beraksi. Naaah..dampak positifnya sih jadi lebih waspada kalau naik angkot.

7. Kursi Artis
Kursi yang paling kece di angkot ya "kursi artis". Gimana engga, saat naik dan kondisi sudah penuh, kursi artis seringkali menjadi penyelamat. Saat duduk, maka semua mata akan tertuju pada kita. Berasa artis yang mau konser.

8. Kebut-kebutan
Angkot tak jarang identik dengan kebut-kebutan. Apalagi kalau kondisi kosong, sopir seringkali bersaing untuk memperoleh penumpang. Naik angkot berasa naik roller coaster. Sopirnya diingatkan malah menyengaja. Kalau saya memilih turun saja kalau naik angkot model gini dari pada setelah turun yang ada jekpot.

9. Asap Rokok Bertebaran
Nah, hal yang bikin senewen adalah penumpang yang merokok di dalam angkot. Bukan hanya penumpang, sopirnya pun sering. Perokok tidak memperhatikan kondisi di dalam angkot, ada balita dan anak-anak pun mereka dengan santainya memproduksi asap. Dikasih bahasa isyarat dengan kipas-kipas atau tutup hidung saja ga mempan. Saat ditegur langsung merwka mematikan rokok dengan muka asbak bin jutek.

10.Ngetem
Kalau malasah ngetem, kayaknya angkot juara deh. Ini hal yang paling nyebelin sejagat angkot. Saat udah telat, angkot ngetemnya lamaaaa. Kadang di PHP in dengan melakukan aksi maju mundur cantik. Saat ada calon penumpang, angkot belagak maju. Saat penumpang sudah naik, dia mundur lagi dan ngetem lagi. Kalau penumpang protes, sopir jawabnya, " pindah aja neng ke angkot lain". Saat penumpangnya turun, eh sopir marah-marah. Pusing pala bebi.


Mungkin masih banyak lagi ya sensasi naik angkot di masa lalu. Sekarang kondisinya sudah banyak berubah. 10 hal diatas bisa jadi merupakan alasan mengapa penumpang memilih kendaraan lain yang lebih praktis dan nyaman. Angkutan umum berbasis online menjadi juara di masa kini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B