Pernah makan di tengah asap? Seru juga loh. Sensasi makan di tengah asap bisa dirasakan di kawasan sate maranggi Plered, Purwakarta. Lokasinya sebelah stasiun Plered. Kalau dari bandung sekitar 1 jam jika lewat tol.
Di tempat ini, ada beberapa tukang sate. Saat dia membakar sate, para pembeli duduk di sekelingnya. Jadilah asap dari pembakaran sate hinggap menyerbu para pembeli. Awalnya sih ga nyaman, tapi lama-lama ya dinikmati saja karena terbayar oleh nikmatnya sate maranggi yang disajikan fresh dari pembakaran (pembakaran kok fresh..hihi).
Nasi berbungkus daun dengan porsi kecil disediakan di tempat itu. Satu tusuk sate tidak terlalu banyak daging/lemaknya, jadi sekali atau 2 kali makan ya langsung habis. Hal tersebut akhirnya membuat ketagihan dan ga kenyang-kenyang. Sambalnya pun bisa dipilih sendiri, ada sambal kacang dan sambal kecap, tidak lupa acar sebagai pelengkap. Kalau mau yang berkuah-kuah bisa pesan sop daging. Oiya, daging yang digunakan sebagai bahan baku sate adalah daging sapi dan kambing, sedangkan untuk sop menggunakan daging sapi.
Makan rame-rame dengan bakaran sate terus berjalan membuat mulut ga berhenti bergerak, nikmat sekali. Hingga akhirnya perut mulai terasa sangat penuh. Naah..jika sudah begitu, bilang saja kepada tukang sate untuk berhenti membakar.
Perhitungan harga akan dilihat dari jumlah tusuk sate yang terkumpul. Kemarin itu, jumlah yang terkumpul adalah 146 tusuk. Hihihihi...lumayan banyak bukaaaan? Tapi masuk akal sih dengan jumlah armada 7 orang plus 2 anak kecil. Berarti sekitar 15-20 tusuk lah per orang (eh..banyak juga siiiih..laper apa doyaan?). Harga 1 tusuk sate 1.700 rupiah, tinggal dikalikan aja kita harus bayar berapa. Harga diluar nasi, es teh/jeruk, dan sop daging ya. Lupa ga nanya berapa harga makanan selain sate, abisnya bos yang bayarin.
Jadi, kalau mau makan sate rame-rame, murmer dengan sensasi asap, datang saja ke Sate Maranggi Plered, Purwakarta.
Jangan lupa bawa tissue basah supaya asap-asap yang menclok di wajah bisa dienyahkan segera. Oleh-oleh yang rada awetnya sih bau asap yang menempel di baju.
Tapi ga apa-apa lah, yang penting makan rame-rame, kenyang dan syukurnya dibayarin.
Komentar
Posting Komentar