Langsung ke konten utama

Mode Pakaian Emak Favorit Bocah


Berbincang dengan anak sulung tentang mode berpakaian masa kini. Dia mulai suka memberi komentar terhadap mode berpakaian dimanapun dia lihat. Di sekolah, di mall, di jalan, di pasar, di tempat olah raga, diam-diam dia memperhatikan.

Seringkali dia langsung sampaikan juga kepada emaknya perihal fenomena berpakaian masa kini. Banyaknya sih dia komentarin cara berpakaian emak-emak.

Komentar pertama, "Bunda..bunda..tadi aku liat di sekolah ya, ibu-ibu pake kerudung tapi bajunya ketat, belakangnya keliatan".

Komentar kedua, "Bunda, itu teh pake kerudung tapi meni riweuh ya. Bajunya panjang banget sampe ke lantai. Atuh kotor ya bun".

Komentar ketiga, "Bunda, kok orang pake kerudung nyanyi dangdut sambil joget-joget gitu sih? Geuleuh".

Komentar keempat, "Bun, itu pake baju sama kerudung meni ga nyambung. Masa bajunya bunga-bunga kerudungnya belang-belang?"

Komentar kelima, "Bun kenapa sih orang suka pake baju bolong?"

Komentar keenam, " Kenapa ibu itu pake cadar bun?".

Masih banyak lagi komentar-komentar bocah yang kadang bikin nyengir kuda atau naikin alis. Kadang dia komentar di depan orangnya langsung. Kan emak jadi ga enak hati.

Tapi ya, sering juga dia meniru orang-orang yang dikomentari itu. Emak sih tinggal balik komentar aja, "kok Kakak pake baju gitu sih? Emangnya ga malu?". Lalu dia cuma cengar-cengir sambil bilang, "malu atuh bun..".

Akhirnya emak juga mencoba bertanya mode pakaian bagaimana yang dia sukai dari sang emak. Suka iseng juga ngasih beberapa pertanyaan, "lebih suka liat bunda pake rok atau celana?. "Kak, bunda pake baju dan kerudung ini nyambung ga". "Kalau bunda pake baju model gitu (sambil ngasih contoh yang dia komentari), kakak suka ga?". Ngetest aja dia suka nya sang emak pake baju model gimana.

Sampai akhirnya dia bilang, "Aku mah suka kalau bunda pake baju yang biasa aja. Pake daleman (kaos) terus pake baju yang ga dikancingin. Pake celana dan kerudung weh".

Emak balik bertanya, " Baju yang ga dikancingin gimana kak? " (pura-pura ga paham).

Lalu dia pun mencoba mencari baju tersebut. "Naaah yang kayak gini bun!", sambil membawa contoh baju.

Saya coba cari beberapa foto diri yag benar-benar seorang diri. Susyah memang nyarinya, berhubung saya juga jarang difoto begaye sendirian.

Akhirnya ditemukanlah satu foto yang sepertinya cocok dengan kriteria sang bocah. "kayak gini kak?", sambil saya tunjukan gambarnya. Lalu dia menjawab, "Iyaa buun..kayak gitu".

I see...tapi emak pun menjelaskan, bagusnya kalau pakai baju yang panjang, apalagi kalau berkerudung. Bagian belakang (maaf, pantat) harus tertutup.  Baju yang dipake bunda di foto itu masih kurang baik. Celananya terlalu ngepas, kalau pakai celana gitu baju atasannya minimal sampai lutut.

Emak mu memang tipe yang ga mau ribet, rada urakan, ga modis, ga tertarik dengan mode-mode baju terbaru yang tiap hari kayaknya selalu berubah. Sayang juga sih kalau dana cuma dipake buat ngejar punya baju model terbaru. Toh nantinya bakal kuno juga.

Pemilihan mode pakaian yang simple sih karena faktor bocah juga. Kemana-mana bawa bocah 2, naik turun kendaraan umum, kadang harus berlari-lari, gendong yang paling kecil, dan bawa gembolan lebih dari satu. Jadi emak memilih tidak mempersulit diri dan yang paling penting adalah nyaman.

Pakai rok atau sepatu pantofel, apalagi yang berhak tinggi ya kalau terpaksa aja. Selebihnya untuk alas kaki nyaman pakai sepatu cats, sepatu sport, sneaker, boot, atau pake sandal jepit sekalian.

Jadi berhubung sang bocah sudah mulai paham masalah pakaian, harus lebih banyak ngasih pengertian juga terkait mode busana yang perkembangannya sudah sangat pesat dan bermacam-macam jenisnya. Mudah-mudahan komentar yang sering dia lontarkan bisa menjadi pengingat mana yang layak ditiru dan mana yang tidak layak ditiru.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUSUHAN SAMPIT (DAYAK VS MADURA) SALAH SATU ANCAMAN “HUMAN SECURITY’

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009) A.    Faktor Pemicu Kerusuhan Sampit Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi antara Suku Dayak dan Madura sejak berdirinya Kalimantan Tengah . Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, terma

HUBUNGAN ANTARA TEORI SISTEM DAN FUTUROLOGI

Oleh : Sintia Catur Sutantri (170820160009)   A.    TEORI SISTEM  Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti, secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak, dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering sangat multidimensional. Sistem merupakan kumpulan dari objek-objek bersama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dalam lingkungannya sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole).                                 T eori sistem umum pada awalnya diusulkan oleh ahli biologi bernama Ludwig von Berta

Manfaat Pencak Silat untuk Anak Usia Dini

"Anak saya masih TK, boleh ga ikut latihan bela diri?" "Duh anak saya aman ga ya kalau ikut latihan silat? Takutnya dia jadi suka pukul temannya." "Wah bahaya banget deh anak kecil udah ikut latihan silat?" Pertanyaan diatas adalah contoh kekhawatiran orang tua atau masyarakat pada umumnya tentang keikutsertaan anak usia dini dalam aktivitas beladiri, khususnya pencak silat. Padahal, pencak silat bukan sekedar bela diri. Ulasan manfaat pencak silat secara umum sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya. Silahkan kunjungi link http://cikizentukangetik.blogspot.co.id/2017/11/manfaat-silat-bukan-sekedar-untuk-bela.html?m=1 . Kali ini tulisan saya khusus mengulas manfaat pencak silat untuk anak usia dini. Saya mulai melatih pencak silat anak usia dini sejak tahun  2008 di  Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri . Tak terasa, ternyata sud ah hampir 10 tahun. Dalam perjalannya saya selalu belajar dari anak-anak dan orang tua mereka. B