Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Menjadi Pemimpin untuk Diri Sendiri

Seringkali... Saat waktunya beribadah, begitu berat, begitu malas. Hingga akhirnya terlewatlah waktu yang sudah ditentukan. Seringkali... Saat bangun tidur, begitu berat, begitu malas. Hingga akhirnya kita terlambat dan merugikan orang lain. Seringkali... Saat ditagih tanggung jawab, kita merasa santai, merasa tak ada beban. Hingga akhirnya ada pihak yang tidak terpenuhi hak nya. Seringkali... Saat diberi tugas, begitu berat, begitu malas. Hingga akhirnya tertunda dan beban semakin bertambah karena tugas lain pun datang. Seringkali... Saat ada kesempatan untuk bersedekah, begitu berat, begitu penuh perhitungan. Hingga akhirnya berlalulah kesempatan itu. Seringkali... Kita menyesal tidak melalukan apa yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat. Seringkali... Kita harus diingatkan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat. Padahal... Orang lain pun mungkin mempunyai masalah yang sama dengan kita. Maka... Akan ada masa dimana setiap individu menjadi pemimpin

FOTO DAN SYUKUR

"Dari sebuah foto kita diingatkan untuk bersyukur" Sedang beres-beres berkas, menemukan hasil foto radiologi seorang bayi yang masih berumur 3 hari. Foto paling spesial yang akan mengarahkan hati ini untuk selalu bersyukur. Foto ini melambungkan ingatan pada Ramadan 5 tahun yang lalu. Bayi itu lahir menjelang sahur. Kami bersyukur karena dia bisa lahir dengan cara normal dan bunda nya pun tanpa jahitan. Namun, sang bayi diberikan keistimewaan oleh Alloh. Sang bunda sudah mengetahuinya sejak usia kandungan 6 bulan, sehingga sudah siap dan ikhlas dengan apa yang ditakdirkan. *** Kami bersyukur karena dipertemukan dengan dokter kandungan yang sabar dan selalu meyakinkan saya bisa lahiran normal dengan kondisi bayi yang spesial ini, namanya Dr.Gatot N.A.W,Sp. OG. Beliau berkata, "Ibu fokus saja dulu dengan proses persalinan, ga usah berpikir yang lain-lain ya. Bayi nya sehat kok. Insya Alloh bisa normal lagi persalinannya". Hal tersebut berbanding terbalik dengan dokter

REZEKI TU HARUS DIJEMPUT

Dikala pandemi, roda perekonomian berputar. Perusahaan gulung tikar, karyawan di PHK, pegawai kehilangan setengah gaji sebagai hak nya, pekerja harian kehilangan penghasilannya, serta permasalahan ekonomi lainnya. Maka, saat ada informasi bantuan sosial dari pemerintah, semua bersuara membutuhkan. Semua berlomba-lomba untuk mendapatkan bantuan. Su'udzon merajalela, kekecewaan terhadap pemimpin tumpah ruah.  Dalam setiap postingan dari akun pemerintah, akun pemimpin daerah, atau akun media informasi lainnya, komen nya selalu saja perihal pertanyaan bagaimana bansos dari pemerintah? Hanya harapan palsu? Hanya angin lalu? Sambil diikuti oleh hujatan dan caci-maki. Astagfirullah...  Media sosial kadang membuat hati panas, banyak kompor disana. Media sosial kadang membuat pemikiran kita penuh kecurigaan, banyak berita hoax disana. Media sosial kadang membuat kita was-was, banyak informasi yang berlebihan disana. Maka, jika ingin bermedsos harus bersihkan hati supaya tidak ada penyakit h

RAMADHAN TAHUN INI

Kalau ditanya, "bagaimana Ramadhan tahun ini?", sepertinya jawaban banyak orang hampir sama, yaitu "berbeda dengan Ramadhan sebelumnya". Perbedaan itu semua terjadi karena mampirnya Covid-19 ke Indonesia yang merubah berbagai tatanan   ekonomi, sosial dan budaya. Saya pribadi sangat merasakan beberapa hal yang hilang dan yang baru. Terutama hemat di perut namun boros di kuota. Kok bisa?  Yap..semua karena: - Hilangnya jadwal BUKBER  Biasanya nih,  jadwal bukber udah ngantre sejak awal Ramadhan. Bukber alumni (mulai SD - Kuliah), bukber teman kerja, bukber di sekolah bocah, bukber organisasi, daaaan bukber-bukber lainnya. Kadang serba ga enak kalau ga bisa ikut karena bentrok atau karena saldo mulai menipis..😄. Tapii sekarang bukbernya online ajaaa... - Hilangnya tradisi NGABUBURIT Saya ga sering juga sih ngabuburit, kalau mau cari takjil aja sambil ngajak bocah jalan. Itupun kalau pulang dinesnya ga terlalu sore.   Karena sekarang ada anjuran #dirumahaja, maka ngab

Latihan Dasar Bela Diri Untuk Anak

Olah Raga Untuk Anak SD

COVID-19 DI INDONESIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN

Covid-19 masih saja jadi tema diskusi yang menarik karena dampaknya begitu luar biasa terhadap berbagai bidang kehidupan. Indonesia, mengalami banyak tantangan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Beragam kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah demi untuk menjaga hajat hidup warga negara Indonesia. ada dua kebijakang yang cukup penting dalam biang pendidikan yaitu para aktor pendidikan harus belajar dan mengajar dari rumah melalui jejaring internet serta dihilangkannya Ujian Nasional. Kebijakan tersebut, tentunya bukan perkara  tanpa alasan. UNESCO pun telah mendukung kegiatan belajar dari rumah. Karena itu, penting kiranya membahas persoalan pendidikan di tengah pandemi global Covid-19. ------- Berikut adalah review diskusi yang mengangkat tema : Covid-19 di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Dunia Pendidikan. Beberapa point yang bisa diambil terkait dampak terhadap pendidikan diantaranya: *Dampak Negatif:* 1. Interaksi sosial terhambat. Jika bisanya guru, siswa, dosen, mahasi

A - Y - A - M

Saat di perjalanan ke sekolah, Q : "Bun... ayam tulisannya A - M - A - M ya?" B : "Bukan...A - Y - A - M" Q : "Ih tapi kata temen aku A - M - A - M" B : "Atuh nanti dibacanya AMAM. Sok nanti kita cari tulisan ayam yang bener ya.." Akhirnya sepanjang jalan nunjukin kata AYAM. Sampai-sampai berhenti di sebuah tempat yang tulisan AYAM nya besar. Q : "Oooh..iya ya...A-Y-A-M" B : " Nanti temennya kasih tau ya nulis AYAM hurufnya apa aja" Q : "Iya bun" Keesokan harinya, mampir ke tukang bakmie.  Saat melihat kertas menu, Quin langsung tertarik membaca dan girang baget nemu kata AYAM. B : "Coba tulisan AYAM nya ada berapa? Q : " Satu..dua..tiga..empat..lima. Lima buun" Fix..tulisan AYAM nya terpecahkan. #cikiciiiiwww!!!

Hiking ZenaQuin 2022020

Sudah beberapa kali ZenaQuin bertanya, kapan hiking lagi?⁣ Akhirnya keinginannya hiking terkabul bertepatan dengan acara Pendas dan Latihan Alam Perisai Diri SMPN 2 Bandung di Kampung Cilembu, Sumedang. ⁣ Level pertama lumayan berat, terutama untuk Quin. 2 tanjakan dengan kemiringan yang lebih dari 70 derajat membuat Quin menyerah di awal. Sempat digendong pada tanjakan pertama dan stengah tanjakan ke dua, namun akhirnya misi hiking bisa terselesaikan dengan baik walau beberapa kali tertinggal karena perhatiannya terpecah oleh tumbuhan putri malu yang sepanjang jalan dia sentuh. Kalau Zena sudah bisa mengikuti ritme langkah kakak-kakak nya.⁣ ⁣ Tapi, kakak-kakak nya keren loh..mereka saling membantu untuk menuntun saat di turunan terjal atau menyebrangkan 2  bocah yang ikut hiking.⁣ Track nya lumayan menantang, apalagi untuk anak usia 5 tahun. Sebanyak 8 kali menyebrang sungai, naik turun di jalanan yang cukup terjal dengan tanah yang basah, jalan setapak yang sisi kanan nya su

BUBUK GORENGAN

⁣⁣ Sepulang jemput Quin, melewati tukang gorengan. Merogoh saku celana nyelip uang 5 ribu perak. Niatnya mau dibelikan gorengan aja, lumayan ganjel perut.⁣⁣ ⁣⁣ 👩: "Mas..beli gorenganlah marebueun.."⁣⁣ 👨: "Naon wae?"⁣⁣ 👩: "Eta weh bala-bala jeung molen"⁣⁣ Lalu penjual gorengan memasukan bala-bala dan molen ke dalam kantong kertas.⁣⁣ ⁣⁣ 👩: "Loba-loba teuing mas? Marebueun weh"⁣⁣ 👨: "Geus bae, rek balik da. Kagok saeutik deui"⁣⁣ 👩: "Eta atuh bubuk gorengan dibeli ku saya. Sabarahaeun?"⁣⁣ 👨: "Aslina rek dibawa balik ieu?"(Sambil nunjuk bubuk gorengan)⁣⁣ 👩: "Aslina mas. Dipurulukeun kana sangu haneut enakieu mah"⁣⁣ 👨: "Siap"⁣⁣ ⁣⁣ Tak lama kemudian.⁣⁣ 👩: "Jadi sabarahaeun mas?"⁣⁣ 👨: "Nya geus marebu"⁣⁣ 👩: "Eta bubuk gorengan sabarahaeun?⁣⁣ 👨: "Ah bawa weh. Da mun eweuh nu menta mah paling dipiceun"⁣⁣ 👩: " Duh nuhun mas. Sing lan

SERASA MUDIK⁣

Bolak-balik melihat jam sambil menunggu hujan reda.⁣ Keberangkatan pukul 23.15.⁣ Malam ini mendadak harus naik kereta api.⁣ ⁣ Sesampainya di stasiun, antrean cukup panjang. Kok serasa mudik ya?⁣ Jadi teringat masa lalu sewaktu mudik setiap tahun bersama ibu.⁣ ⁣ Kereta sekarang sudah sangat nyaman. Walaupun kelas ekonomi.⁣ Dulu, saat mudik kami harus siap tidak kebagian tempat duduk.⁣ Berdesak-desakan...panas...berisik...bau rokok...dan bau sagala rupa.⁣ ⁣ Duduk di lantai kereta sudah biasa. Diiringi pedangang yang mondar mandir.⁣ Ceeeeel...peceeelll...⁣ Miiieee poooop mieee...⁣ Ayam chicken...ayam chicken...⁣ Qua...qua...qua...⁣ Mijoon..mijoon..mijoon...⁣ Daaaan segala rupa barang dagangan.⁣ ⁣ Selain itu, pengamen dengan lagu yang long lastingnya mengiringi perjalanan yang serba prihatin. ⁣ ⁣ Yaah...walaupun kondisinya seperti diatas, namun sepadan dengan kondisi keuangan yang terbatas. Makanya cuma bisa naik kereta api ekonomi yang tarifnya cuma 20 ribu (Bandun

WEFIE⁣

Foto ini ditemukan di galeri HP seletah melatih bocils. ⁣ Entah kapan difotonya. Pokoknya luput dari pandangan.⁣ Melatih bocils ini harus punya jurus seribu mata, seribu tangan dan seribu kaki.⁣ ⁣ Saat sedang handle 1 atau 2 anak, sisanya bisa tiba-tiba melakukan hal diluar dugaan. Ada yang sembunyi di bawah meja, ada yang sembunyi di balik pintu, ada yang guling-guling, ada yang asyik sendiri di pojokan, ada yang ngambek karena konflik sama temannya, ada yang nangis karena diisengin temennya, ada yang tiba-tiba menghilang dari ruangan, dan maaaasih banyak lagi.⁣ ⁣ Saat situasi tidak terkendali, biasanya mereka diharuskan duduk berbaris baris dalam beberapa hitungan. ⁣ "Ayooo semunyanya buat duduk yang rapiiii...bunda hitung sampai limaaaa!! Satuu.....duaaaa...tigaaaaa...empaaaat...limaaaaaa!" (Diiringi riuh rendah bocils yang berlari membentuk barisan).⁣ ⁣ Setelah semua duduk rapi, barulah peraturan berlatih kembali diingatkan. ⁣ 👩: "Kalau sedang berlatih,

LIHATLAH SEKELILINGMU

Kami diundang salah satu relawan  untuk menampilkan Silat Perisai Diri di hadapan anak-anak yang mengikuti kegiatan di Rumah Belajar Sahaja Ciroyom. Lalu saya bertanya, siapa mereka? Para pelajar kah?. Sang relawan bercerita bahwa pesertanya adalah anak-anak di lingkungan Pasar Ciroyom yang biasanya menjadi kuli angkut, pengamen jalanan, dan yang jelas mereka tidak bersekolah. Beberapa anak yatim piatu. Usianya mulai dari 4 - 27 tahun. Mereka terbiasa "ngelem".  Kondisi lingkungan membuat mereka seperti itu. Pabrik lem di pasar tersebut semakin menyulitkan mereka untuk berhenti dari kebiasaan buruknya. Kegiatan dilakukan setiap Sabtu sore di parkiran atas Pasar Ciroyom. Menurut informasi yang didapatkan dari beberapa relawan yang menjadi mentor disana, Open Recruitment mentor dilakukan setahun sekali dan mereka berasal dari kalangan mahasiswa maupun umum. Dana operasional diperoleh dari donatur dan hasil danus. Lalu saya tertarik mencari informasi melalui internet.

"TERPANGGIL"

Melihat bapak ini, saya "terpanggil". Lalu saya perhatikan beberapa orang yang lewat, mereka pun "terpanggil". Di bawah terik matahari. Ditemani payung berwarna biru. Menjajakan tisue seharga 5 ribu rupiah 2 bungkus. Beberapa orang mendekatinya dengan sopan. Bukan hanya membeli tisue nya, namun juga memberi makanan dan minuman. Alhamdulillah ya pak, masih banyak orang baik di sekitar kita. Usaha bapak lebih mulia dari pada mengemis. Entah apa latar belakang bapak berada di tempat ini. Semoga bapak selalu diberi kesehatan, keselamatan, dan rezeki yang barokah. Terima kasih atas pelajarannya hari ini pak, sehingga kami "terpanggil" dan semoga kami juga selalu bersyukur atas apapun. #30haribercerita #30hbc2017 @30haribercerita

AYO KITA KEJAR KAK!⁣ ⁣

Dia sudah mulai memiliki banyak pilihan.⁣ Dia sudah mulai ingin mencoba hal-hal yang baru.⁣ Dia sudah mulai menikmati hapalannya.⁣ Dia sudah mulai senang mengoleksi medali.⁣ Dia sudah mulai bisa membimbing adiknya.⁣ Dia sudah mulai mejalankan perannya sebagai kakak yang baik.⁣ ⁣ Setiap sedang menghapal, adiknya akan diberi buku yang sama dengan jilid yang lebih rendah dari punyanya seraya berkata, "Ayo Quin belajar bareng kakak! Kan udah mau SD".⁣ ⁣ Setiap menyiapkan baju, adiknya diajak turut serta memilih sambil berkata, "Quin, pake baju ini mau? biar kembaran".⁣ ⁣ Kalau membeli makanan atau barang lain, kakak sering ingat adiknya, "Quin beliin juga ya bun?". ⁣ ⁣ Jika dia lapar dan ingin memasak lauk sendiri, adiknya selalu ditanya, "Quin mau dibikinin apa? nugget, sosis atau telor?".⁣ ⁣ Walau seringkali bertengkar dengan sang adik, kamu selalu berusaha menjadi kakak yang baik. ⁣ ⁣ Apapun yang kakak mau, selama itu baik, ber

TURUN KELAS BPJS KESEHATAN

Kenaikan iuran BPJS di awal tahun 2020 menyebabkan kehebohan di dunia nyata maupun dunia maya. Responnya sangatlah beragam, ada yang mengeluh, kaget, sedih, kecewa, menghujat, membela, serta respon lain yang kadang bikin ngelus dada atau hanya nyengir kuda. Saya berusaha untuk menahan diri untuk tidak merespon secara berlebihan karena saya pribadi (beserta keluarga) mendapat manfaat dari keikutsertaan BPJS kesehatan ini. Harapannya selalu ingin sehat, tapi dikala ada kejadian di luar kehendak kita terkait masalah kesehatan, BPJS sangat membantu. Memang sih walau sudah tahu awal tahun akan ada kenaikan 100%, saat bayar kok rasanya nyesek banget 😀. Naiknya 200 ribu gitu lho. Tapi dari pada ngedumel, misuh-misuh dan ngeluh, lebih baik cari solusi dong. Baca berita, banyak info yang menyarankan untuk turun kelas BPJS Kesehatan jika merasa keberatan dalam pembayaran di tarif yang baru. Bahkan saran tersebut disampaikan oleh pemerintah. Tenang, semua ada solusinya. Berikut adalah

NANTI

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Melirik jam dinding, sudah menunjukan pukul 23.30. Ingin bercerita lebih banyak, namun mata sudah sangat berat. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Yang pasti, hari ini sangat emosional. Diawali dengan rapat pagi hingga siang yang begitu "mencekam", dilanjutkan dengan nonton film di bioskop yang memaksa berurai air mata (film nya sederhana, tapi pesan di dalamnya sangat mengena di hati), ditutup dengan rapat dan perjalanan malam di tengah-tengah kantuk yang melanda. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Ingin bercerita, tapi nanti ya... ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Nanti kita akan cerita tentang hari ini. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ #30hbc2014 #30haribercerita @30haribercerita

TAHUN KEDUABELAS

Pagi belum sarapan, mau beli ga keburu, akibatnya skip sarapan pagi. Tapi...jam 10.00 datang sebuah kotak berisi makanan untuk Ms.Catur. Alhamdulillah, bisa dirapel nih sarapan pagi dan makan siang. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Keesokan harinya, belum makan siang, mau keluar males. Pikirnya nanti aja makan sekalian pulang. Tapi..jam 13.00 ada benda berwarna warni, rasanya manis. Kue ulang tahun dari anak TK buat Ms.Catur. Alhamdulillah manisnya membuat perut kenyang. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Selanjutnya, rekan kerja berbagi coklat. Namanya unik, Coklat Semangat Kerja. Baca ingredient nya membuat kami makan sambil berbahagia. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Diantara penantian dan pengharapan, Alloh selalu memberikan kejutan-kejutan kecil agar kita selalu bersyukur. Masih banyak kok orang-orang yang mau berbagi dengan iklas sehingga kita dapat menikmatinya dengan penuh suka cita. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Ayoooo semangaaat temaaans!! ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Coklat aja semangat, masa kita engga💪. Jangan lupa iket kepala nya yaaa... ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ #30hbc2013 #30haribercerita @

TAHUN KETIGA

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Foto tahun ketiga, kisah dibaliknya tertulis dalam cerita berjudul ES KRIM. Armada kurang lengkap, namun ada muka-muka baru yang tahun lalu tidak terabadikan dalam foto. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Banyak cerita selama hampir 3 tahun perjalanan PD Doea. Namun pesan yang selalu disampaikan kepada mereka adalah seimbangkanlah antara aktifitas sekolah, latihan dan organisasi; berlatihlah minimal untuk diri sendiri, jika sudah memperoleh manfaat silakan berbagi dengan yang lain; jangan hanya terpaku kepada satu pelatih, carilah ilmu dari pelatih lain karena ilmu dari setiap pelatih bisa saling melengkapi; hindari membandingkan setiap pelatih yang telah memberikan ilmu kepada kalian, jika ada yang tidak berkenan, ambil postifnya buang negatifnya; hindari merendahkan pelatih yang pernah memberikan ilmu walaupun hanya 1x di hadapan orang lain, apalagi di media sosial, karena hal tersebut menunjukan kalian tidak memiliki adab. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Kalian bisa berprestasi karena ridho Alloh, peran para pelatih, us

MENULIS ADALAH SEBUAH KEBERANIAN

"Menulis adalah sebuah keberanian" (Pramoedya Ananta Toer) ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Yap..betul. Apalagi kalau tulisan kita di publish di media sosial, harus berani untuk: dibaca, dikomentari, dikritik, dianggap menyinggung, dianggap sombong, dianggap mencari perhatian orang, dianggap ga ada kerjaan, dianggap membicarakan orang lain, dianggap menyindir, dianggap pencitraan, dan lain sebagainya. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Tetapi, Bisa jadi tujuan kita menulis tidak seperti yang dianggapkan orang bukan? ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Namun, Bisa juga tujuan kita menulis memang seperti yang dianggapkan orang. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Jadi, Sebelum menulis niatkan dulu untuk apa, agar kita bisa mempertanggungjawabkan apa yang kita tulis. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Apapun anggapan orang, tetaplah menulis. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Karena, Menulis adalah salah satu cara untuk bercerita. Menulis adalah salah satu cara menyampaikan ilmu. Menulis adalah satu cara menyampaikan pendapat. Menulis adalah salah satu cara menyampaikan sejarah. Menulis adalah salah satu cara menyampaika

DIAJAR BASA SUNDA

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Jarak Dago ke rumah semakin jauh.  Hujan masih turun tipis-tipis, bocah dua dan gembolan banyak. Cek ongkos gr** car berada di angka Rp 51,000.00 (jebol dompet emak). ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Akhirnya diputuskan untuk ngangkot saja demi penghematan. Lagi pula, semenjak pakai aplikasi online, jarang ngajak anak-anak naik angkot. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Setelah duduk manis (sambil nundutan). Terdengar sang supir ngobrol dengan penumpang di belakangnya (sepertinya mereka sudah saling mengenal). Saya tidak begitu memperhatikan isi obrolan mereka (da tunduh). Sampai akhirnya Quin nyolek-nyolek saya dan bertanya bisik-bisik. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👧 : "Bun...batur teh apa?" ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👩 : "Orang lain" ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👧 : "Kalau leumpang apa? ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👩 : "Jalan" ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👧 : "Terus bareto apa bun? ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👩 : "Jaman dulu" ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Lalu Quin duduk manis lagi ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👧 : "Bun..bun...kalau bahenol apa? ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👩 : "Emmmm....apa ya..." ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ (👧 masih nunggu jaw

GORENGAN

Sejak pagi, titik-titik air berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Airnya dingin, udara dingin, tubuh kedinginan, perut pun keroncongan. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Sesampainya di titik henti, terlihatlah tumpukan gorengan yang menyilaukan mata. Terbayang, dingin-dingin begini ngemil gorengan hangat, sigana ngeuuuunah. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Harganya Rp. 2.500 (3 biji). Saya pun membeli 6 biji, lima rebueun. Sambil menikmati perjalanan selanjutnya, dibawah titik-titik air dan diatas motor yang melaju dengan kecepatan sedang, saya pun menikmati gorengan hangat lima rebueun. Aslina, ngeuuuunaaaah. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Selama perjalanan melihat pengguna jalan lain dengan berbagai keunikannya. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Ada yang pake jas hujan totol-totol (kayak baju tidur). ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Ada yang pake jas hujan plastik terlihat sangat kesempitan. Ternyata selain dipakai sendiri, didepannya ada anak yang masuk ke dalam hujan tersebut. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Ada yang lari-lari sambil pake helm (kayakya takut ditilang karena ga bawa motor). ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ A

BUNGA MAWAR

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Hai kalian yang setiap hari kerja keras bagai kuda. Lembur setiap malam bahkan sampai lupa makan bahkan lupa waktu. Demi terkumpulnya uang segede gunung atau untuk menggunduli hutang-hutang yang menggunung. Apresiasi tubuh dan tenagamu walau hanya dengan menikmati teh tubruk atau kopi sachet (yang katanya bukan kopi). ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Hai kalian yang sering dapat gaji telat, atau bahkan hanya setengahnya. Apresiasi usaha menunggu mu walau hanya dengan jalan-jalan ke tempat gratisan di awal bulan atau nongkrong di taman kota sambil makan cilok 10 rebu rame-rame. Akhir bulan mah gimana nanti aja. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Hai kalian yang setiap hari sibuk di dapur, bertahan tiap pagi dengan mesin penggilesan, memegang sapu terbang demi terjaganya rumah tetap kinclong dan bebas kuman, gagal bobo cantik karena ada anak yang merengek minta camilan. Apresiasi lelah mu dalam mengurus rumah beserta tektekbengeknya walau hanya dengan nonton drama korea sambil ngemil kerupuk atau makan mie instan kuah pake te

DIBANTU IBU TADI MALAM

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ "Selamat, anda mendapatkan tiket gratis untuk berlibur ke Australia. Info lengkap silakan hubungi.......". ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Begitulah pesan yang tertulis di selembar surat yang dikirimkan ke tempat dia bekerja. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Sesampainya di rumah, sang anak mengabarkan info tersebut kepada ibunya. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👧 : "Bu...besok saya terbang ke Australia, tapi masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" 👩 : "Kok mendadak? Terus gimana?" 👧 : "Ga tau bu. Apa ga usah berangkat aja bu?" 👩 : "Eh jangan gitu, kalau pekerjaan bisa ditinggal dulu mah mending berangkat aja. Biar packing baju sama ibu" 👧 : "Duh tapi gimana ya bu?" 👩 : "Udah sana kerjakan yang bisa kamu selesaikan hari ini" 👧 : "Ga apa-apa nih bu? Malah jadi merepotkan" 👩 : "Ga apa-apa. Kayak sama siapa saja" 👧 : "Terima kasih bu.." (👧 mencium tangan ibunya lalu bergegas menuju tempat mengambilan tiket yang tertera pada

ES KRIM

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Di sebuah WA Group Seminggu sebelum pemotretan, 👩: "Jadinya mau hiking atau foto bersama aja? Mumpung libur yeuh. Tapi kalau hiking mah usum hujan"ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 👧👦👧👦👦👦 : "Bebas teh" 👩 : "Yaudah foto aja dulu ya" 👦👧👦👧👦👧: " kriiik..kriiiik...kriiik." (Ga ada respon) ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Tiga hari sebelum pemotretan, 👩 : "Gimana ini? Jadi ga? Kalau jadi hari Minggu aja" 👦 : " Oke teh.." 👦 : " Siap" 👦 : " Inloh" (kata-kata ini sempat membingungkan, ternyata inloh ini singkatan dari Insya Alloh. Dasar kids jaman now) ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 2 hari sebelum pemotretan, 👩 : " Sok atuh di list dulu yang pasti ikut" (Bocahs pun mengisi list) ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 5 jam sebelum pemotretan, 👧 : "Teh maap ga jadi ikut, belum pulang" (masih liburan) 👧 : "Teh punten saya ga jadi ikut, ga enak badan" 👦👦👦 : "Teh saya ada acara keluarga, ga jadi ikut" 👧👧 : " Teh kita ikut foto

DIMANA ADA KAMU, DISITU ADA PERISAI DIRI

Tahun 2008,  setelah lulus sarjana, saya mulai mencari pekerjaan. Sebagai fresh graduate pasti ingin pekerjaan yang paling cocok dengan jurusan yang diambil semasa kuliah. Namun, takdir berkata lain. Pekerjaan pertama saya adalah guru calistung di salah satu TPQ di daerah Dago, berlanjut menjadi guru les siswa SD-SMA di salah satu lembaga bimbingan belajar, menjadi tenaga administrasi di sebuah TK di kawasan Cigadung, dan menjadi guru komputer, operator sekolah dan tenaga administrasi  di salah satu SD swasta di daerah Setiabudi. Jadi kalau pagi dinas di TK, Siang di SD, dan Sore di TPQ serta Lembaga Bimbel. Pekerjaan yang saya jalani bisa dibilang tidak sesuai dengan jurusan yang saya ambil semasa kuliah (Antropologi). Namun, mungkin itulah softskill yang saya dapatkan karena aktif di organisasi semasa kuliah. Apalagi kala itu seringkali menjadi manajer tim dan panitia dalam setiap event yang diadakan internal maupun eksternal kampus (seringnya sih event kejuaraan). Posisi di kep

KESEIMBANGAN HOBI DAN AKADEMIK

" KESEIMBANGAN HOBI DAN AKADEMIK "Teh request dong,,hehe. Buat nextnya,blh diceritain gak bagaimana menyeimbangkan hobby ciat2 dan berkehidupan sehari-hari..karena diluar sana masih banyak yang galau untuk nyeimbangkan nya." Oke...kali ini tulisan saya akan bercerita tentang bagaimana menyeimbangkan hobby ciat-ciat dengan kehidupan sehari sesuai request sobat budiman diatas. Sesi pertama tentang ciat-ciat dan akademik. Ceritanya akan panjang karena saya ceritakan runutan sejarah awalnya. Sebelumnya saya pernah bercerita bahwa saya mulai berlatih Silat Perisai Diri sejak tahun 1997, tepatnya saat masih kelas 2 SMP di Gelanggang Generasi Muda Muda (GGM). Saya mengenal Silat Perisai Diri dari kakak ke-3 yang berlatih di Kantor Telkom. Berawal dari jalan-jalan ke Bandung Indang Plaza (dekat GGM), saya melihat spanduk yang bertuliskan beberapa nama bela diri. Hingga akhirnya saya tertarik dengan 1 nama yaitu "PERISAI DIRI". Selanjutnya saya mendaftar

GURU PERTAMA KAMI

Kami bertiga terlahir dari rahim yang sama (sebetulnya kami 4 bersaudara, tapi satu orang lagi sedang tidak di Bandung). Profesi yang kami jalani sama, ibu 2 anak dengan tugas tambahan sebagai guru. Kakak pertama menjadi guru SD, kakak kedua menjadi guru TK, sedangkan saya pernah menjadi guru TK, guru SD, guru les privat dan sekarang menjadi guru mahasiswa (orang biasa menyebutnya dosen). Selain guru di dunia akademik, saya juga menjadi guru silat anak TK hingga mahasiswa. Kenapa kok semuanya menjadi guru? Jawabannya sederhana saja sih, takdir. Namun kalau saya pribadi, sejak kecil memang bercita-cita ingin menjadi guru. Kalau ditanya kenapa? Jawaban kala itu ga tau 😅. Pernah suatu waktu di sebuah madrasah, saya ditanya oleh guru ngaji tentang suatu hal. Kala itu saya malu-malu menjawabnya. Sampai beliau bilang, "katanya mau jadi guru, ga boleh malu-malu dong." Dulu, saya ini pemalu dan gak percaya diri kalau harus bicara di depan orang banyak. Cara bicara sa