Tahun 2008, setelah lulus sarjana, saya mulai mencari pekerjaan. Sebagai fresh graduate pasti ingin pekerjaan yang paling cocok dengan jurusan yang diambil semasa kuliah. Namun, takdir berkata lain. Pekerjaan pertama saya adalah guru calistung di salah satu TPQ di daerah Dago, berlanjut menjadi guru les siswa SD-SMA di salah satu lembaga bimbingan belajar, menjadi tenaga administrasi di sebuah TK di kawasan Cigadung, dan menjadi guru komputer, operator sekolah dan tenaga administrasi di salah satu SD swasta di daerah Setiabudi. Jadi kalau pagi dinas di TK, Siang di SD, dan Sore di TPQ serta Lembaga Bimbel.
Pekerjaan yang saya jalani bisa dibilang tidak sesuai dengan jurusan yang saya ambil semasa kuliah (Antropologi). Namun, mungkin itulah softskill yang saya dapatkan karena aktif di organisasi semasa kuliah. Apalagi kala itu seringkali menjadi manajer tim dan panitia dalam setiap event yang diadakan internal maupun eksternal kampus (seringnya sih event kejuaraan). Posisi di kepanitiaan yang paling sering diampu adalah kesekretariatan yang tidak luput dari surat menyurat, pembuatan proposal, pendataan, dan yang pasti komputer.
Pesan salah satu pelatih saya, "Dimana ada kamu, disitu harus ada Perisai Diri". Akhirnya sekitar tahun 2008 dan 2010, saya membuka latihan Perisai Diri di TK dan Bimbel tempat saya bekerja. Tujuan membuka latihan di tempat tersebut adalah mengenalkan Pencak Silat, khususnya Perisai Diri sejak dini kepada anak-anak. Tujuan lain agar saya bisa menjalankan amanah pelatih dan tetap bisa berbagi ilmu Silat Perisai Diri.
Tahun 2018, setelah lulus magister, saya bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta di kawasan Pasir Kaliki Bandung. Saya pun membuka latihan Perisai Diri disana dengan harapan kelak UKM Perisai Diri di kampus tersebut bisa seperti UKM Perisai Diri UNPAD yang dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi, pelatih, pendekar, alumni-alumni yang sukses namun tetap berlatih serta menjaga tali silaturahmi dan kekeluargaan walau terpisah jarak dan waktu. Mengapa saya menjadikan PD UNPAD menjadi acuan? Karena disanalah tempat saya "belajar dan merasakan hasilnya".
Melelatih, berlatih, dan kehidupan organisasi di Perisai Diri menjadi salah satu bagian hidup selain pekerjaan. Berbagai karakter manusia ditemui dan dihadapi. Memang begitulah hidup, tidak akan sama. Pemikiran dan karakter diri sendiri saja bisa berubah-ubah dalam hitungan detik. Apalagi orang yang lebih banyak.
Tidak semua orang menyukai kamu, namun tidak semua orang juga membenci kamu. Maka, tetaplah menjadi diri sendiri.
#30hbc2005 #30haribercerita @30haribercerita
Komentar
Posting Komentar