Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Bergerak

Setiap hal di dunia ini akan bergerak. Bisa maju, mundur maupun bergeser. Saat kita sudah terlibat dalam kehidupan dunia, maka sudah seharusnya kita mengikuti gerakannya. Kita tidak bisa hanya berdiam pada zona nyaman dan menganggap hal lain tidak berguna. Zona nyaman hanya akan membuat hidup kita berguna untuk diri sendiri. Bergeraklah selagi ada kesempatan. Dimulai dari datangnya sebuah tanggung jawab baru, diri ini mulai bergerak. Bergerak memindahkan berbagai rencana yang sebelumnya telah disusun rapi. Bergerak menempatkan aktifitas mana yang menjadi prioritas. Bergerak menentukan langkah apa yang akan ditempuh untuk menjalankan tanggung jawab. First thing first menjadi ramuan utama kala itu. Bukan berarti mengorbankan kehidupan yang lain, hanya saja mengatur skala prioritas. Tidak perlu diceritakan disini bahwa begitu banyak hal yang terpaksa harus mengantre pada barisan skala prioritas. Saya yakini, semua ada waktunya tanpa dipaksa. Karena hidup ini bergerak dan p

JAJANAN MURAH, AWET DAN BERMANFAAT

Si sulung belakangan ini senang membaca nyaring. Berawal dari dibacakannya cerita sebelum tidur (dikala emak lagi on dan belum ngantuk beraaaats 😁). Kalau biasanya setelah anak dibacakan cerita dia terlelap, kali ini berbeda. Si sulung saya minta gantian membacakan cerita, saya dan si bungsu mendengarkan. Setelah si sulung selesai membacakan cerita, gantian si bungsu yang bercerita (sambil pegang buku ceritanya juga walau tulisannya apaa..ceritanya kemana 😁. Ga masalah, yang penting konten nya sama dengan yang sebelumnya diceritakan). Nah, saat kegemaran membaca mulai meningkat,  PTS pun tiba. Alhasil si sulung harus membaca buku pelajaran. Efeknya jadi rada mogok. Kalau diminta baca bilangnya nanti, sebentar, bahkan sampai minta besok subuh aja bacanya. Baiklah, ga terlalu dipaksa juga karena semakin dipaksa semakin mogok dan emak juga bisa-bisa semakin ngegas 😤😊. Lagi pula PTS lebih kepada mengulang pelajaran di hari-hari sebelumnya, Insya Alloh masih banyak yang nyangkut

Berbagi Tak Harus Saling Mengenal

Suatu siang sepulang beraktifitas bersama anak-anak, kami menaiki angkot. Salah satu penumpangnya adalah seorang bapak dengan wajah yang terlihat sangat tenang dan berseri. Setelah kami sudah dalam posisi nyaman di dalam angkot, beliau langsung mengajak ngobrol anak-anak. Karena anak-anak belum mengenal beliau, saat diajak ngobrol ya malu-malu dan sungkan untuk menjawab. Jadi lah emak yang membantu menjawab pertanyaan beliau. Tak lama kemudian, beliau mengeluarkan 4 bungkus coklat dari keresek hitam yang dibawanya dan diberikan kepada anak-anak. Wah, anak-anak senang sekali dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu beliau mulai bercerita mengenai cucunya yang sekarang ini jauh darinya. Mau ditengok pu sulit karena cucunya di luar negeri. Beliau menceritakan saat cucu nya sedang berlibur ke Bandung dengan begitu bahagia. Nah, kecintaan kepada cucu nya lah yang membuat beliau sering membeli makanan dan membagikannya kepada anak-anak. Beliau bilang, hal tersebut bisa mengobati rasa k

Jualan Online Itu Enaknya Waktu Cek Mutasi Rekening, Selebihnya?

Terjun di dunia jualan online sekitar tahun 2010. Kala itu berjualan sprei, baju, tas dan barang lain yang tidak termasuk "fragile". Mau terlempar, terbanting, tertumpuk, dan tergoncang-goncang dalam pengiriman pun aman lah💪💪. Namun pada sekitar tahun 2013, terlintas ide untuk menjual barang-barang yang terbilang "fragile" yaitu perabotan berbahan seng/ enamel serta mug jar kaca yang sedang ngehits kala itu. Awal mula tertarik untuk menjual perabotan seng adalah karena ada customer yang menanyakan barang tersebut setelah saya upload koleksi pribadi di medsos. Ternyata ide tersebut dapat terealisasi sampai sekarang dan bisa dibilang sebagai produk andalannya "cikizentokosagalaaya". Tidak mudah memang dalam menjalankan bisnis perabotan seng ini. Tantangan utamanya adalah "kefragilan" barang-barang tersebut. Prosesnya pun lebih panjang dibanding menjual barang-barang yang sebumnya saya jual. Selain quality control barang

Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil

Dinas hari ini diantar pak supir bus dan angkot... Selaluuu ada cerita di setiap perjalanan... Kali ini berkaitan dengan pintu rezeki manusia... ---- Di dekat Pusdai...naiklah 2 orang anak perempuan yang kehadirannya terlihat tidak disukai sang supir angkot... Tak lama kemudian...mereka membagikan amplop putih yang bertuliskan kalimat di gambar...bukan kali ini saja saya bertemu dengan anak2 seperti mereka, membagikan amplop kosong dengan tujuan diberi...biasanya sih mereka sambil mengamen atau sambil ceramah... Tapi kali ini berbeda...kedua anak perempuan itu terlihat tidak ada usaha lain selain membagikan amplop tadi...tidak pakai basa basi juga...malah mereka asik mengobrol di "lawang panto" sambil nyuruput es kelapa muda...(ngabibita dikala cuaca puanaaass)... Sy melirik kepada penumpang lain...sepertinya mereka pun "ilfil" melihat kedua anak perempuan tadi...sama seperti sy...hanya memandangi tulisan di amplop sambil senyam senyum atau geleng2...

Mie Instan is Me Time

Saya bisa dibilang kurang sreg dengan istilah Me Time. Karena di tengah istilah Me Time yang sempat merebak,  kenyataannya saya kesulitan mendapatkan Me Time tersebut. Saat sesuatu akan dikatakan Me Time, kenyataannya saya masih aja digangguin bocah. Contoh kecil adalah aktifitas bobo siang di hari libur. Saya termasuk orang yang bisa dibilang tidak punya hari libur. Walau tanggal merah seringnya beredar. Beredar bukan untuk main tapi untuk bertugas. Maka jika saya mendapatkan tanggal merah dan bisa diam di rumah, ingin rasanya tidur seharian. Tapi apa daya, saat kepala baru saja nempel di bantal, datanglah para "perusuh" yang loncat-loncat di kasur lah, berebut mainan sampai salah satunya nangis lah, manggil-manggil minta dicebokin lah, dan lain sebagainya. Me Time sederhana lain yang selalu gagal adalah makan mie instan tanpa direcokin bocah. Masak mie instan bisa sembunyi-sembunyi, tapiii...setelah matang, wanginya merebak ke seluruh ruangan. Maka, sa

Belajar Berproses dan Berusaha

Hari ini, terasa sangat lelah.ㅤㅤ Mungkin afek akumulasi kegiatan selama 2 minggu kebelakang yang membuat ritme istirahat lebih banyak terganggu. Waktu tidur hanya berkisar 3-4 jam jam sehari. ㅤㅤ Sampai rumah pun tidak lekas beristirahat namun langsung mencuci pakaian oleh-oleh dari Ciwidey. Mengapa tidak ditunda saja? Karena cucian 2 hari kemarin pun belum terjamah. Sedangkan di tumpukan cucian itu ada seragam hari Senin. Emak harus menghitung waktu kapan harus setrika dan apa saja kegiatan penting di esok hari. Hal paling penting bagi emak adalah JANGAN MENUNDA PEKERJAAN. Karena dengan menunda maka beban bertambah. Sedangkan waktu tetap adanya. ㅤㅤ Anak-anak ingin makan durian. Karena memang sudah dari kemarin mereka menagih makan durian. Tapi emak sungguh lelah. Untuk membuka kulit durian saja rasanya tak sanggup. Tapi ternyata, Zena membukanya sendiri. Saya tidak melihat prosesnya. Hanya saja wangi durian semerbak tercium dari ruang belakang. Saat ditengok Zena Quin sedang me

Andaikan Semua Orang Menjadi Alarm untuk Dirinya Sendiri

Adakah yang... Pernah merasa menjadi orang yang paling berisik di dunia? Pernah merasa menjadi orang yang paling cerewet di dunia? Pernah merasa bagaikan menjadi alarm untuk orang lain?ㅤㅤ Mungkin jawabannya ada, karena...ㅤ Orang di sekeliling kita tidak semuanya memiliki inisiatif, kesadaran dan  tanggung jawab seperti yang kita harapkan. ㅤㅤ Jangankan untuk melakukan pekerjaan yang berat, hanya untuk membuka mata di pagi hari saja terkadang menjadi begitu sangat sulit. Alarm dari jam atau HP tidak mempan untuk membuka mata. Perlu ada alarm dari manusia dengan berbagai tone dari mulai rendah sampai tinggi. ㅤㅤㅤ Menjadi alarm untuk orang lain itu tidak mudah. Seringkali di cap berisik, cerewet, egois, tidak pengertian dan lain sebagianya. Padahal sungguh menjadi alarm untuk orang lain itu tidak mudah karena kita harus melakukan sebuah kegiatan sebelum meminta orang lain melakukannya. Bagaimana jadinya kalau kita meminta orang lain melakukan s

Saat Semakin Sibuk Maka Sudah Sepantasnya Lebih Menghargai Waktuㅤ

Dalam perjalanan hidup, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di waktu mendatang, bahkan satu detik kedepan.ㅤㅤ Demikian pun dengan aktifitas yang saya miliki sekarang, sama sekali tidak pernah terlintas sebelumnya. 1 hari harus menempuh lebih dari 3 tempat dengan aktifitas yang berbeda, dengan jarak yang berjauhan, tanpa menggunakan kendaraan pribadi. Jika di awal menjalani terasa berat, sekarang aktifitas tersebut sudah menjadi "habit". Tidak memakai kendaraan pribadi tak masalah, jaman sekarang semua serba mudah. Boros dong? Ah tidak juga, saya malah senang karena bisa berbagi dengan sesama dengan menggunakan jasa mereka. Lalu bagaimana semua aktifitas bisa terpenuhi? ㅤㅤ Bagi saya, aktifitas yang padat justru mengajarkan kita untuk lebih menghargai waktu. Waktu per hari hanya 24 jam, jika kita tidak bisa mengaturnya, maka hanya kerugian yang akan didapat. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi jg orang lain.ㅤ Dengan aktifit

Tidak Ada Mantan Guru dan Mantan Murid

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pesan di IG yang bertuliskan: "Ms kenapa ga jd guru lagi :(" ㅤㅤ Bukan kali ini saja saya mendapat pesan serupa baik via FB ataupun IG. Namun, pesan kali ini terasa berbeda. Begitu sangat bermakna.ㅤㅤ ㅤㅤ Sejak memutuskan untuk melanjukan pendidikan pada pertengahan tahun 2016 lalu, otomatis saya harus menyesuaikan jadwal dan memilih mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dilepas, berhubung semuanya harus bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan sangat terpaksa, akhirnya saya melepaskan salah satu aktifitas yang saya cintai, yaitu mengajar di sebuah sekolah karena hanya aktifitas mengajar lah yang akan banyak terganggu jika saya tetap mempertahankannya.ㅤㅤ ㅤㅤ Butuh proses untuk melepas aktifitas tersebut berhubung saya sudah menjalaninya sejak tahun 2008. Mulai dari menginformasikan kepada pimpinan, rekan kerja, hingga yang paling berat adalah kepada para murid. Saya akan meninggalkan suasana kelas dan labolatoriu

Hal Sederhana Begitu Menarik

Menjemput anak di sore hari adalah aktivitas rutin yang saya lakukan. Semerbak wangi minyak telon akan tercium saat saya baru saja masuk ke gerbang sekolah. Tandanya anak-anak sudah mandi dan siap dijemput.ㅤㅤ ㅤㅤ Saat kita mendekati pintu masuk ruangan, anak-anak sudah dalam posisi siap menyambut para penjemput dengan riang gembira. Mereka akan menghambur keluar ruangan dengan muka cerianya. Halaman yang luas membuat mereka enggan pulang walaupun sudah seharian di tempat itu.ㅤㅤ ㅤㅤ Apapun menjadi menarik di mata mereka. Termasuk anjing yang menggongong di samping sekolah. Sederhana, tapi bagaikan hiburan untuk mereka.  ㅤㅤ Kupu-kupu yang terbang di atas bunga menjadi menarik di mata mereka. Mereka akan mengejarnya di halaman yang luas itu.ㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤ Masih banyak lagi hal sederhana yang begitu menarik di mata mereka. ㅤㅤ Oleh karena itu, ajarkanlah selalu kesederhanaan kepada anak. Karena dalam keseserhanaan terkandung keindahan yang akan menjadi bekal mereka kelak.ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ

Dear Emak Setrong

Haaaiii mak...ㅤㅤ Apa kabarmu pagi ini?ㅤㅤ Aku dengar jadwalmu sekarang semakin padat ya?ㅤㅤ ㅤㅤ Mudah-mudah an surat di pagi ini bisa menyemangati mu ya...ㅤㅤ ㅤㅤ Mak...ㅤㅤ Ingat...hidup ini bukan untuk diri sendiri, tapi untuk manusia lain, terutama manusia di sekelilingmu. Aku tahu kok menjadi dirimu terasa begitu melelahkan. Tapi walau melelahkan, banyak orang yang sudah terbantu. Sampaikan saja kepadaku jika lelahmu terlalu memuncak, supaya kita bisa berbagi.ㅤㅤ ㅤㅤ Mak...ㅤㅤ Pernahkan merasa butuh bantuan tapi seperti tidak ada yang peduli? Mungkin kamu tidak menyampaikan harapan mu untuk mendapat bantuan mak. Mungkin kamu hanya ingin orang lain yang memahami kamu, lalu mereka membantumu. Mana bisa mak? Kebanyakan, bantuan itu harus diminta. Kita meminta saja kadang tidak dibantu, apalagi kita tidak meminta. Bilang saja padaku jika kamu butuh bantuan...supaya kita bisa berbagi.ㅤㅤ ㅤㅤ Mak...ㅤㅤ Pernahkan merasa tiba-tiba segala sesuatu begitu dimudahkan padahal jadwalmu begitu

TAHU GEJROTㅤ

Makanan khas cirebon yang favorit buat saya.ㅤ Tahu disiram kuah yang rasanya...mmmh gitu deh...khas banget...susah kalau diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi ditambah beberapa cabe rawit, makin seger rasanya. ㅤㅤ Makin maknyus itu kalau makannya di tempat kita beli, tahu gejrot nya ditaruh di piring yang mirip cobek. Sensasi nya lebih terasa.ㅤㅤ ㅤㅤ Makanan ini, kalau sengaja dicari biasanya susah. Seringnya ga sengaja bertemu penjualnya di pinggir jalan. Nah akhirnya saya sering juga menikmati tahu gejrot itu di pinggir jalan. ㅤㅤㅤㅤ Biar orang-orang melirik saat saya melahap tahu gejrot di pinggir jalan, yang penting nikmatnya tahu gejrot itu tetap juara!!ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ

Bandung

Bandung...ㅤㅤ Kota tempat kelahiran.ㅤ Kota tempat menuntut ilmu.ㅤㅤ Kota tempat berteman. Kota tempat beraktifitas.ㅤㅤㅤ Kota tempat separuh hidup ada disini.ㅤㅤ Kota tempat kehilangan 2 orang yang sangat ku cintai dan ku hormati...ibu...bapak..ㅤㅤ ㅤㅤ Bandung...ㅤㅤ Walau keadaannya sudah berubah dari masa kecil ku dulu, namun tetap menjadi kota ternyaman bagiku dengan segala kelebihan dan kekurangannya...dengan segala fasilitas, bangunan bersejarah dan hamparan alam di sekelilingnya. ㅤㅤㅤ Puluhan kota pernah kudatangi, seringkali pula pujian terlantun untuk kota itu.ㅤㅤ Namun, jauh di lubuk hati paling dalam, Bandung lah yang terpuji. ㅤㅤ ㅤ Jika Alloh mengijinkan...ㅤㅤ Biarlah aku menutup mata di kota ini...agar lengkap hidup dan mati ku di kota ini...Bandung.ㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤ "Dan Bandung bagiku bukan hanya masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi"- Pidi Baiq

RINDU DI ATAS KERETA API

ㅤㅤ Sebuah kendaraan penuh cerita yang selalu mengingatkan saya kepada seorang pahlawan bernama IBU.ㅤㅤ ㅤㅤ Ibu yang pertama kali mengenalkan saya kepada kereta api pada saat perjalanan mudik dari Bandung ke Gombong sekitar 30 tahun yang lalu. Kereta api kami anggap kendaraan termurah saat itu walaupun harus berdesak-desakan dengan penumpang lain, para pedagang dan pengemis. Kami tidak pernah mempermasalahkan hal itu dan kami anggap sesuatu yang lumrah dengan keterbatasan ongkos yang kami punya. ㅤㅤ ㅤㅤ Sejak TK, saya terbiasa dengan kondisi didalam kereta yang jauh dari kenyamanan lebih dari 8 jam. Terkadang saya harus tidur diatas tumpukan tas yang ibu tata di lantai kereta api dan tak jarang terinjak orang-orang yang berlalu lalang di dalam kereta. Saat pedagang menghapiri saya, saya harus berusaha menahan keinginan untuk membelinya karena saya tahu ibu tidak membawa uang banyak. ㅤㅤ ㅤㅤ Dari kereta saya belajar banyak hal yang tak ternilai harganya. Jika dulu saya hanya bisa meng

Sulitnya Memahami Perempuan

Jika saya rangkum ada beberapa keinginan perempuan yang seringkali saya dengar:ㅤㅤ - Saat periksa kehamilan dan melahirkan ingin oleh dokter perempuan yang diasisteni perawat perempuan.ㅤㅤ - Saat punya anak dan sudah masuk usia sekolah ingin diajar oleh guru perempuan.ㅤㅤ - Saat ke salon, inginnya ke salon khusus perempuan yang pegawainya juga perempuan.ㅤㅤ - Saat senam atau olah raga, inginnya didampingi atau dilatih oleh perempuan.ㅤㅤ ㅤㅤ Masih banyak lagi keinginan perempuan lain yang pada intinya membutuhkan sesama perempuan di ranah publik. ㅤㅤ Tapi mengapa banyak perempuan yang hanya bekerja di ranah domestik kerjaannya protes, nyinyir, dan berbangga diri serta menganggap bahwa mereka lebih baik dari perempuan yang bekerja di ranah publik? ㅤㅤ Apakah perempuan yang mereka butuhkan atas keinginan mereka itu memiliki keahlian turun begitu saja dari langit? Atau apakah dokter dan guru perempuan bisa belajar secara otodidak? Lalu kalaupun mereka ahli dengan sendirinya, apakah ta

Berharganya Sebuah Do'a

Hari ini, terasa sangat melelahkan.ㅤㅤ Perjalanan kemarin menyisakan kantuk dan capek. Namun aktifitas harus tetap berjalan.ㅤ ㅤㅤ Sore hari saat lelah terasa memuncak, saya order ojek online. Di perjalanan driver mengajak berbincang. Seperti biasa perbincangan ngalor ngidul pencegah kantuk.ㅤㅤ ㅤㅤ Sampai akhirnya munculah perbincangan: (D = Driver, S = Saya)ㅤㅤ D : "Teteh pulang kuliah?" S : "Baru dari perpus aja pak, saya udah ga ada kuliah, sedang nyusun"ㅤㅤ D : " Oh..skripsi ya teh?" S : " Tesis pa..."ㅤㅤ D : " Wah teteh S2 ya?"ㅤㅤ S : " Betul pa..."ㅤㅤ D : " Saya doakan deh teh supaya cepat selesai nyusun nya.."ㅤㅤ S : " Aamiin...makasih paaa...bapa juga semoga dilancarkan terus ya rezekinya"ㅤㅤ ㅤㅤ Saat mendengar sang driver mendo'akan...telinga terasa adem...hati terasa tenang...lelah berasa berubah menjadi semangat karena saat itu saya masih punya 1 aktifitas yang harus dis

Jakarta Bikin Emak Semakin Setrong

Setelah beberapa minggu kebelakang saya ke Jakarta untuk tujuan berlibur, kali ini tujuannya "nugas". Biasanya kalau plesiran begini bawa krucils, tapi kali ini seorang diri. Rasanya ada yang kurang, kurang rempong😁. Tapi ada untungnya sih cuma sendiri, karena eh karena hari ini menjadi pegalaman yang riweuh.  Berkolaborasi dengan driver "ojol" menembus panas dan macetnya ibu kota. Kebetulan 2 driver "ojol" yang saya naiki kurang hapal jalan di Jakarta😅. Jadi ya mereka fokus ke map aja. Saya juga pasrah lah mau lewat mana, yang penting nyampe tepat waktu. ㅤㅤ ㅤㅤ Jadi menumpang "ojol" di Jakarta ternyata butuh skill juga (menurut saya lho yaa), soale driver nya juga ber skill tinggi. Nyalip kanan kiri bahkan nyalip bus pun rasanya udah handal. Selain nyalip mereka pun ngajakin nyelip diantara dua kendaraan. Terus ngebutnya itu lho..kayak "The Doctor". Lah kita penumpang yang biasa nge "ojol" di Bandung selow-selow aja

TEMAN

T = Tempat berbagi ceritaㅤㅤ E = Empati dan simpatiㅤㅤ M = Main dan refreshingㅤㅤ A =  Asyik dan menyenangkanㅤㅤ N = Nama-namanya akan terukir di dalam hatiㅤㅤ ㅤㅤㅤ Pada dasarnya manusia adalah Homo Socius, yaitu tidak dapat hidup sendiri, ia memerlukan orang lain dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu terjadi karena secara biologis membutuhkan manusia yang lain untuk hidup berkelompok. Manusia berteman dari masa bayi sampai tua.ㅤㅤ Semua orang di dunia pasti butuh teman.ㅤㅤ Mengapa saya ingin memiliki banyak teman?ㅤㅤ 👉 Hidup itu bukan hanya hitungan menit. Jika Alloh mengijinkan, manusia akan hidup puluhan tahun. Bagi saya dalam setiap alur kehidupan, sekecil apapun pasti sosok teman akan dibutuhkan.ㅤㅤ 👉 Manusia memiliki berbagai keterbatasan, semua kebutuhan tidak akan bisa dipenuhi sendiri. Di saat seperti ini, orang yang bisa kita mintai bantuan salah satunya adalah teman.ㅤㅤ 👉 Tidak semua teman yang kita miliki memiliki waktu lebih untuk membantu. Ma

Belajar Dari Telur

Pertama kali kamu bisa masak kapan dan masak apa? Kalau saya sih waktu SD udah bisa masak air..😁. Dulu kalau mau mandi pakai air hangat, ibu minta saya masak sendiri. Awalnya ya agak serem, karena masih pake kompor minyak yang menyalakannya harus pake korek api🔥.ㅤㅤ ㅤㅤ Nah sekarang giliran saya yang punya anak SD. Kalau anak-anak pakai air hangat paling kalau mandi sebelum jam 5 pagi. Lewat waktu itu mah air dingin. Selain segar, hemat gas bok!😎ㅤㅤ ㅤㅤ Jadi masak pertamanya anak sulung yang sudah SD adalah telur dadar. Kenapa saya kenalkan masak telur dadar terlebih dahulu dari pada telur ceplok, telur rebus, terur orek, dan telur-telur lainnya? Alasannya supaya prosesnya lebih panjang. Telur dadar kan harus dikocok dulu, otomatis dia harus mencari tempat dan alat kocokan nya. Kalau telur lain tinggal cemplung-cemplung doang. Terlalu sederhana..heuheu..ㅤㅤ ㅤㅤ Selain alasan proses, membuat telur dadar itu bisa dibuat dalam porsi lebih dari 1 sekaligus. Disini berarti belajar efe

Aing Maneh Jaman Now

 Di awal tahun 2017 lalu saya dibuat tercengang dengan perkembangan bahasa di Indonesia. Dulu saya hanya mengenal bahasa resmi, bahasa tidak resmi dan bahasa prokem. Tapi makin kesini ada lagi istilah bahasa gaul, bahasa alay, bahasa vikinisasi, dll. Sampai akhirnya saya menemukan gaya bahasa baru di kalangan anak muda yaitu istilah AING dan MANEH dalam setiap percakapan. Di pusat perbelanjaan, tempat makan, sekolah, dan kampus istilah AING dan MANEH digunakan "tidak pada tempatnya". Mengapa saya sebut "tidak pada tempatnya"?. Karena sepengetahuan saya sebagai orang yang lahir dan besar di Tanah Sunda, istilah AING dan MANEH itu tergolong kasar. Namun memang lumrah diucapkan oleh orang-orang yang seusia. AING dan MANEH pun pasti akan diawali dan diakhiri istilah Bahasa Sunda lainnya, misal : A :" MANEH kamari asup sakola teu?". ㅤ B :" Henteu euy, AING nyeri huntu". (Ada yang ga ngerti arti percakapan diatas? Ngacuuung!!

Angkot dan Cerita Ngalor Ngidul

Di tengah riuhnya angkutan umum online, terkadang angkot ngangenin. Berhubung dari jaman SD sampai kuliah, angkot jadi bagian hidup yang mengantar kesana kemari.ㅤㅤ Saking kangennya, kemarin saya berniat naik angkot saat akan menjemput bocah sekolah. Padahal biasanya males ngangkot karena jaraknya cukup jauh. Jadi seringnya sih sekarang pakai "ojol".ㅤㅤ ㅤㅤ Duduk di depan bersama pak supir adalah kesukaan banget. Karena saya bisa berbagi cerita tentang apapun dengan pak supir. Nah kemarin kebetulan sekali angkot kosong dan saya bisa duduk di depan.ㅤㅤ ㅤㅤ Percakapan dengan pak supir dimulai dari masalah kemacetan di Kota Bandung berlanjut membahas waktu libur sekolah. Saat ada penumpang lain naik, terdengar penumpang berbicara dengan logat Batak. Karena pak supir pun berasal dari Medan, kami lanjut membicarakan Batak, Mandailing, Toba, Siregar, Siantar, Manurung, serta wilayah dan marga lainnya di Sumatera Utara. Asyik juga membahas budaya daerah lain.ㅤㅤ ㅤㅤ Selanjutnya k

CANGGIHNYA MUSEUM GEDUNG SATE

Berlokasi di kawasan Gedung Sate yang terletak di Jl. Diponegoro, Museum Gedung Sate menjadi tempat wisata edukatif baru di Kota Bandung. Awalnya saya mengetahui museum ini dari postingan teman di medsos, kabarnya sampai akhir bulan Desember 2017 kemarin masih gratis. Berhubung sewaktu anak-anak libur saya banyak mengisinya di luar kota, jadi keinginan mengunjungi Museum Gedung Sate tertunda. Padahal sudah tertarik iming-iming gratisnya (dasar emak-emak…). Akhirnya di hari pertama anak masuk sekolah, yaitu hari Selasa tanggal 2 januari 2017 saya mengajak mereka mengunjungi Museum Gedung Sate. Kunjungan saya lakukan 2 kali, pagi bersama Quin dan sore bersama Zena setelah dia pulang sekolah. Kenapa saya tidak mengunjunginya satu waktu saja? Karena eh karena saya belum tahu bagaimana kondisi tempat tersebut. Kalau bawa 2 anak sekaligus, dimana keduanya sama-sama lincah binti pecicilan, saya khawatir kegaduhan akan terjadi..hihi. Ga gitu-gitu amat juga sih, hanya saja supaya saya

Mungkin Dia Mimpi Berenang

Cerita ini dimulai dari hari kemarin saat saya dan anak-anak menikmati sisa waktu liburan di rumah. Seperti biasa, kedua bocah kalau sedang di rumah pasti bermain peran. Nah kemarin, mereka bermain peran sebagai ibu dan anak. Kedua bocah itu entah berapa kali ganti baju, saya tidak begitu memperhatikan karena sedang sibuk beristirahat ( bobo siang😁 Tepatnya tertidur di ruang tamu sih). Saat bangun dan masuk ke ruang tengah. Oalah...berantakaaaan...baju yang sudah disetrika 50 persen porak poranda. Emak lemas...pengen bobo lagi...😰😰 Masuk kamar, makin lemes lagi. Baju yang sudah rapi dan masuk lemari pun ikut jadi korban. Saat nengok ke pojokan, sang kakak memakai baju princess, sang adik memakai baju renang. ㅤㅤ ㅤㅤ Beberpa waktu kemudian, sang adik yang memakai baju renang kebelet pipis.ㅤㅤ "Buun...aku mau pipiiiis!", teriaknya.ㅤㅤ "Sok cepetan buka bajunya", jawabku.ㅤㅤ "Susaah....aduuuh pengen pipiiiss!!", jawab dia lagi.ㅤㅤ ㅤㅤ Setelah sibuk send

First 2018 Trip

Dari tanggal 31 Desember 2017 sudah berniat untuk mengunjungi Tebing Keraton pada tanggal 1 Januari 2018.ㅤㅤ ㅤㅤ Alasannya simple saja, karena 1 Januari itu tanggal merah dan keluarga kecil kami hanya bisa resfreshing bersama di tanggal merah. Selain itu, kami memang suka hiking. ㅤㅤ ㅤㅤ Ba'da subuh kami sudah berangkat ditemani oleh udara dingin yang menusuk sampai tulang. Dinginnya benar-benar nyeesss. Jalan yang menanjak dan menurun, bergelombang dan mulus, semua kami lalui demi pemandangan indah yang akan kami lihat di ujung perjalanan.ㅤㅤ ㅤㅤ Sekitar jam 05.15 kami sudah sampai di kawasan Tebing Keraton. Karena jarak dari rumah tidak terlalu jauh, waktu tempuh tidak lebih dari 1 jam. Di pintu masuk orang-orang sudah mengantre. Namun pintu belum dibuka. Tak lama setelah kami memarkirkan kendaraan, pintu masuk pun dibuka.ㅤㅤ ㅤㅤ Oiya, tanpa sengaja ternyata kami bagaikan napak tilas. Kami pertama kali ke Tebing Keraton 2 tahun yang lalu dan tepat di tanggal 1 Januari. Harga